Pages

Selasa, 26 Maret 2013

Menggelorakan Semangat dan Nilai Luhur Pancasila


lomba blog pusaka indonesia 2013



Pancasila sebagai Ideologi negara, dasar Negara, Jiwa dan kepribadian bangsa, serta Pandangan hidup bangsa telah terbukti kebenaran dan keunggulannya. Pengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila merupakan kemutlakan bagi seluruh warganegara sehingga akan terlahir jiwa-jiwa Pancasilais, jiwa yang sesuai dengan jati diri bangsa yang akan membentuk sistem budaya dalam lingkungan masyarakat dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila sehingga dengan sendirinya Pancasila akan bersifat imperatif.

Menurut Muh. Noor Syam, fenomena praktek budaya demokrasi liberal dan ekonomi liberal serta berbagai kontroversial budaya dan moral sosial politik!  Kian terlihat. Fenomena demikian adalah akibat degradasi nilai dalam konstitusi dan wawasan nasional, dan Wawasan Nusantara serta Asas Kekeluargaan; bahkan degradasi kebanggaan mental dan moral filsafat dan ideologi Pancasila! Terlihat berbagai komponen bangsa tergoda dan terlanda neo-liberalisme dengan memuja kebebasan, atas nama demokrasi (demokrasi liberal), HAM (HAM individualisme) yang bersumber dari ideologi liberalisme-kapitalisme!.

Momentum pemilihan umum merupakan saat yang tepat untuk kembali kepada jati diri bangsa, kembali kepada sejatinya Pancasila, Pancasila yang meyakini Keesaan Tuhan, Allah SWT yang Maha mengatur keseimbangan alam semesta, Pancasila yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia tanpa melupakan Kewajiban Asasi Manusia itu sendiri disitulah makna kemanusiaan yang adil dan beradab, Pancasila yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia, Pancasila yang menjadikan musyawarah mufakat sebagai solusi utama atas setiap permasalahan bangsa dan Pancasila yang menjadikan hukum UUD 1945 sebagai panglima tertinggi yang akan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang dengan demikian akan melahirkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat yang akan membawa bangsa dan negara sebagai bangsa yang maju dan bermartabat.

Untuk menata kembali nilai-nilai Pancasila agar dapat diimplementasikan dan bukan hanya sekedar dihafal sebatas teori, dibaca tanpa makna, dipajang sebagai hiasan dinding maka terdapat jenjang yang ideal untuk diterapkan yaitu sejak anak usia dini, pada anak remaja, pemuda, dewasa dan masyarakat serta dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Point pertama yang akan kita bahas adalah mengenai Pancasila Pada anak usia dini yaitu 0 s.d 6 tahun. Sama seperti pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anak, asupan gizi, pola makan dan daya tahan tubuh pada anak usia dini. Maka faktor Penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi juga sangat penting dan dapat dilakukan sejak anak dalam kandungan, orang tua berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sebagai contoh komunikasi kedua orang tua akan didengar dan diserap oleh bayi dalam kandungan oleh karena itu budaya dalam keluarga harus mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Ketika anak telah mulai tumbuh maka suri tauladan bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila mutlak diperlukan, beri anak contoh bagaimana pentingnya agama sebagai pondasi dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan melaksanakan sholat berjamaah misalnya, mencontohkan penerapan keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari, mencontohkan pentingnya saling menghormati, saling toleransi, untuk menjaga persaudaraan dan persatuan dan kesatuan, mencontohkan bagaimana setiap masalah diselesaikan dengan musyawarah mufakat atau berdasarkan hukum yang disepakati bersama dalam keluarga serta mencontohkan bagaimana menerapkan keadilan dengan menanamkan kemauan untuk berbagi, kemampuan untuk berempati.

Ketika anak telah memasuki bangku sekolah yang diajarkan tentang Pancasila maka anak telah memahami dan bahkan telah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam keluarga yang pada akhirnya Pancasila akan menjadi karakter dalam diri anak dan ketika anak tumbuh dewasa akan melahirkan warganegara yang berjiwa Pancasila, dan dalam jangka waktu 10 – 15 tahun akan terbentuk generasi yang berjiwa Pancasila.

Setelah penanaman nilai-nilai Pancasila diusia dini maka anak akan mengenal dan mempelajari lebih dalam mengenai Pancasila dan selanjutnya budaya lingkungan sekolah, masyarakat dan rumah harus mendukung budaya yang berpedoman pada nilai-nilai luhur Pancasila yang dengan demikian Pancasila akan menjadi budaya bangsa.

Pancasila Kini

Seperti yang ditulis oleh Moh. Noor Syam Guru Besar Universitas Malang, Indonesia kni seperti terlena dengan kondisi demokrasi saat ini.  Hal tersebut terlihat dari fenomena praktek budaya demokrasi liberal dan ekonomi liberal serta berbagai kontroversial budaya dan moral sosial politik!. Terlihat berbagai komponen bangsa tergoda dan terlanda neo-liberalisme dengan memuja kebebasan, atas nama demokrasi (demokrasi liberal), HAM (HAM individualisme) yang bersumber dari ideologi liberalisme-kapitalisme!. Maka membangun kembali nasonalisme yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945 bagus dilaksanakan karena akan membangkitkan semangat kekeluargaan, persatuan, dan kebanggaan akan bangsa dan negara.
Lemahnya generasi muda mengimplementasikan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan salah satu masalah tersendiri, karena hakikatnya generasi muda merupakan penerus estafet perjalanan bangsa. Oleh karena itu generasi muda perlu contoh akan kebenaran dan keunggulan Pancasila sebagai sebuah ideologi dan pandangan hidup bangsa dan kemudian diajak untuk kembali menghafal, memahami, dan bersama mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila. Ajakan untuk mengimplentasikan Pancasila merupakan ajakan untuk seluruh organisasi pemuda dan generasi muda yang ada diseluruh Indonesia. Jika Generasi muda mempelajari secara objektif ideologi yang ada didunia seperti liberal kapitalis dan sosialis komunis maka generasi muda akan menemukan dan meyakini bahwa Pancasila merupakan ideologi terbaik di dunia.

Mengimplementasikan Pancasila saat ini harus dimulai dari bottom up dan up bottom. Maksudnya adalah dari atas kebawah pemerintah pusat dalam menjalankan pemerintahan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan dari bawah ke atas merupakan pengimplementasiaan Pancasila dari mulai Rt berjenjang sampai pemerintah provinsi. Pengimplementasian yang dimaksud adalah aktivitas yang seluruhnya berpegang berpedoman pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa serta UUD 1945.

Akhirnya ketika seluruh warganegara telah berjiwa Pancasila maka akan lahir nasionalisme, jika lahir nasionalisme maka kekuatan sebagai bangsa tidak akan terelakkan.

@ Salam Satu Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates