Pages

Senin, 29 Juli 2013

Pengertian Penelitian

Apa sih sebenarnya penelitian itu? lalu saja apa tahapan dari pelaksanaan penelitian? Mungkin pertanyaan itu kerap kali ditanyakan oleh mahasiswa ketika hendak menulis skripsi. Dan hal itulah yang akan kita bahas pada artikel kali ini.

Berbicara mengenai penelitian, pada dasarnya pengertian dari penelitian itu adalah penerapan suatu pendekatan ilmiah untuk mengkaji sebuah masalah. Ini merupakan salah satu dari cara manusia untuk mendapatkan pengetahuan, dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Adapun cara lainnya yang lebih tradisional yaitu dengan melalui pengalaman (menjadi tahu setelah mengalaminya), otoritas (dikasih tahu oleh seseorang), cara berpikir yang deduktif (berpikir yang bertolak belakang dari penyataan yang sifatnya umum ke khusus), serta cara berpikir yang induktif (berpikir dari pengamatan yang sifatnya khusus kemudian menarik kesimpulan bersifat umum).

Sementara untuk pendekatan ilmiah merupakan proses berpikir yang di dalamnya menggabungkan beberapa aspek penting atas proses berpikir deduktif dan induktif. Suatu pendekatan ilmiah sendiri bagian dari proses penyelidikan sistematis yang terdiri dari bagian yang saling interdependensi (bergantung). Pada dasarnya suatu pendekatan ilmiah terdiri dari lima langkah yaitu :
  • Perumusan masalah
  • Pengajuan hipotesis
  • Penggunaan cara berpikir yang deduktif
  • Penggunaan cara berpikir yang induktif
  • Pengambilan kesimpulan
Di dalam pelaksanaannya, khususnya pada bidang pendidikan. Sebuah penelitian memiliki beberapa tahapan yaitu :
  • Tahapan memilih masalah 
Suatu penelitian diawali dengan pertanyaan yang berkaitan dengan persoalan yang dirasa cukup penting untuk dijadikan sebuah masalah penelitian. Selain itu masalah tersebut juga harus bisa dijawab dengan melalui penyelidikan ilmiah dan masalah tersebut harus belum ada jawabannya.
  • Tahapan analisis
Setelah mendefinisikan masalah, tahapan selanjutnya yaitu tahapan analisis. Di sini diperlukan adanya kajian mendalam mengenai hasil suatu penelitian yang sebelumnya. Tahapan tersebut berguna untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang masalah penelitian tersebut supaya bisa memberikan latar belakang yang jelas.
  • Tahapan pemilihan strategi serta memilih instrumen
Pada masalah yang telah dipilih, ada yang membutuhkan eksperimen dan ada juga yang mungkin bisa diatasi dengan menggunakan strategi penelitian deskriptif.
  • Tahapan pengumpulan dan penafsiran data
Untuk hipotesis yang dicapai dengan menggunakan deduksi memang perlu diuji terlebih dahulu. Sehingga dalam tahapan ini diperlukan pengumpulan data dan setelah dikumpulkan maka data selanjutnya dianalisis. Dan yang terakhir peneliti melakukan penafsiran dari hasil penelitian.
  • Tahapan melaporkan hasil suatu penelitian 
Jadi hasil dari penelitian tersebut harus dilaporkan kepada kalangan akademis supaya hasilnya benar-benar bisa dipertanggungjawabkan supaya bisa memberikan kontribusi berarti dari hasil penelitian tersebut.
READ MORE - Pengertian Penelitian

Minggu, 21 Juli 2013

Etika Profesi Guru

Profesi guru adalah profesi yang terhormat. Profesi merupakan sebuah jabatan yang membutuhkan kemampuan intelektual secara khusus, yang didapat melalui aktivitas belajar serta pelatihan yang mempunyai tujuan untuk menguasai keahlian atau ketrampilan dalam melayani orang lain, dimana mereka akan memperoleh gaji atau upah dalam jumlah tertentu. Seorang guru profesional mempunyai ruang yang khusus untuk berbagai tujuan, minat dan nilai profesional serta nilai kemanusiaan mereka.

Apabila membahas tentang etika profesi guru dengan semua dimensinya tidak bisa terlepas dengan dimensi organisasi dan kewenangannya. Seorang guru harus mempunyai kesadaran bahwa jabatan guru merupakan suatu profesi yang sangat terhormat, mempunyai perlindungan, mempunyai martabat, serta mulia. Untuk itu mereka harus menjunjung tinggi etika profesi mereka.

Guru mengabdikan diri serta berbakti untuk membuat cerdas bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Seorang guru harus selalu tampil dengan profesional akan tugas utamanya untuk mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevaluasi siswa dalam pendidikan formal. Guru juga mempunyai kehandalan tinggi sebagai sumber daya utama yang mewujudkan tujuan pendidikan.

Yang menyandang profesi guru adalah manusia yang pantas untuk ditiru dalam kehidupan bermasyarakat khususnya oleh murid. Karena itu pihak yang mempunyai kepentingan selayaknya tidak mengabaikan seorang guru. Di dalam menjalankan profesinya, seorang guru menyadari bahwa perlu adanya ketetapan etika profesi guru sebagai pedoman dalam bersikap serta berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral sebagai pendidik anak bangsa. Ketetapan etika guru yang tercermin dalam kehidupan yang disebut dengan etika profesi guru.

Ketika menjalankan tugasnya, seorang guru harus sepenuhnya sadar akan kode etik guru yang merupakan pedoman dalam bersikap serta berperilaku yang menunjukkan nilai-nilai moral serta etika jabatan sebagai guru. Sikap taat guru pada kode etik akan memicu mereka untuk berperilaku sesuai dengan norma yang diizinkan serta menghindari norma yang tidak diperbolehkan. Maka aktualisasi diri seorang guru dalam menjalankan proses pendidikan serta pembelajaran yang profesional, beretika dan bermartabat akan terwujud. Kode etik guru ini dibuat oleh asosiasi atau organisasi profesi guru.
READ MORE - Etika Profesi Guru

Kewajiban Guru

Didalam menjalankan tugasnya guru terikat dengan kewajiban guru. Kewajiban ini dibuat agar guru bisa menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan aturan untuk mencapai tujuan dari proses belajar mengajar. Kewajiban ini telah diatur dalam undang-undang sekaligus juga hak-hak guru.

Kewajiban guru dalam menjalankan tugas sebagai guru profesional adalah merencanakan pembelajaran, menjalankan proses pembelajaran yang baik dan menilai serta mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Pembelajaran dilaksanakan secara bermutu tentu berkenaan dengan pemilihan metode pengajaran yang berhubungan dengan ketersediaan media, dan kesiapan siswa baik kesiapan secara fisik atau psikis.

Kewajiban lain dari seorang guru adalah meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi akademik secara terus menerus dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi. Guru mempunyai kewajiban untuk obyektif serta tidak diskriminatif dalam pembelajaran. Pada dasarnya, guru wajib mengetahui sekaligus memahami perbedaan setiap murid untuk kepentingan pemberian bimbingan demi kesuksesan proses pembelajaran. Disinipun undang-undang sudah memberi jaminan bagi warga negaranya agar mendapat hak yang sama dalam proses pembelajaran.

Guru berkewajiban untuk menjunjung tinggi undang-undang, hukum, kode etik, nilai-nilai agama dan etika. Kewajiban yang lain adalah bahwa guru harus menjaga serta memupuk persatuan bangsa. Mewujudkan rasa solidaritas dan nasionalisme dalam era reformasi.

Rasa nasionalisme bisa dipupuk apabila adanya pembinaan. Penghalang rasa persatuan adalah karena adanya tekanan-tekanan sosial yang tidak tersalurkan yang mengakibatkan lahirnya sikap apatis serta rasa egois yang tinggi untuk mendapat pengakuan. Hal ini menyebabkan potensi keretakan antar suku, bahasa, ras, agama dan budaya sehingga memerlukan wadah profesi untuk pembinaan, demi memupuk rasa kebersamaan untuk membangun bangsa yang berprestasi.

Guru harus bersedia untuk berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya di manapun apabila dibutuhkan demi mengabdi kepada bangsa. Untuk itulah pemerintah telah mengatur perlunya sebuah tunjangan khusus bagi guru yang ditugaskan di daerah yang terpencil. Hal ini memang tidak mudah, untuk mendorong seseorang mau ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil, kecuali sumber daya manusia dari daerah tersebut memadai serta mempunyai kompetensi yang sudah ditentukan. Hal ini yang menyebabkan adanya ketidakmerataan akan komposisi guru antara guru yang ada kota dengan yang ada daerah.
READ MORE - Kewajiban Guru

Sabtu, 20 Juli 2013

Guru Ideal

Berdasarkan Undang-Undang, guru merupakan tenaga pendidik profesional yang mempunyai tugas utama untuk mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, menilai, melatih, serta mengevaluasi murid pada pendidikan jalur pendidikan formal. Sosok Guru ideal merupakan guru profesional. Guru profesional merupakan guru yang bisa melakukan tugasnya dengan baik.

Guru ideal yang diinginkan oleh siswa adalah guru yang bisa menjalin hubungan baik dengan muridnya. Guru yang bisa menjalin hubungan baik dengan muridnya akan mengerti bagaimana menghadapi murid-muridnya. Guru tersebut mengetahui metode apa yang tepat untuk mengajar muridnya. Berbagai metode pengajaran telah dijelaskan oleh para ahli dan guru tinggal mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi murid.

Ciri-ciri guru ideal adalah mampu menjalin komunikasi dengan baik. Seorang guru harus bisa menjalin komunikasi yang baik, dengan kepada murid, wali murid, atau dengan masyarakat yang ada di sekitarnya. Seorang guru harus mengetahui perkembangan muridnya. Guru yang ideal harus selalu memantau perkembangan muridnya supaya bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dengan baik sehingga proses pengajaran bisa berjalan dengan baik.

Guru ideal haruslah mengetahui seluruh kebutuhan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan. Guru harus bisa bersahabat dengan murid serta sekaligus menjadi teman belajar murid. Supaya guru bisa mengetahui apa saja kesulitan yang sedang dialami oleh siswa dalam pembelajaran.

Guru yang ideal harus berwibawa dan bijaksana. Hal ini untuk mengantisipasi murid yang berlaku tidak sopan karena terlalu dekat dengan gurunya. Guru harus selalu senantiasa memberikan hal positif pada murid dan mampu bersikap tegas namun tetap bijaksana kepada semua muridnya.

Guru yang baik sebaiknya tidak pilih kasih terhadap muridnya. Setiap murid adalah unik. Mereka mempunyai karakter masing-masing sehingga butuh bagi guru untuk mengetahui karakter dari anak didiknya. Hal ini supaya bisa dapat membagi perhatiannya kepada seluruh siswa. Guru yang ideal merupakan guru yang kehadirannya selalu diharapkan oleh semua murid. Ciri lain dari guru yang ideal adalah sikap seorang guru harus diterapkan sejak dini yaitu ketika guru yang mengajar sekolah dasar, SMP dan SMA harus mempunyai sifat sebagai guru yang ideal.
READ MORE - Guru Ideal

Cara Menjadi Guru

Profesi sebagai guru adalah profesi yang sangat penting. Guru adalah pencetak generasi penerus manusia. Jika seorang guru mengajar secara tidak profesional maka beresiko untuk menciptakan generasi penerus yang rusak dan bisa menghancurkan peradaban dalam masyarakat. Guru yang profesional sangat mutlak dibutuhkan.

Cara menjadi guru yang profesional diawali dengan meluruskan niat. Niat adalah hal yang penting dalam setiap pekerjaan, entah itu pekerjaan ibadah, pekerjaan keseharian, ataupun profesi. Sebagai manusia kita harus meluruskan niat, termasuk dalam profesi sebagai seorang guru. Niatkan secara ikhlas, sukarela sehingga akan berusaha meningkatkan kualitas dari pengajaran.

Membetulkan motivasi yang baik adalah salah satu cara untuk menjadi seorang guru yang profesional. Motivasi yang baik adalah melakukan demi aktualisasi diri. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan terbaik yang kita tekuni adalah pekerjaan yang disukai. Jadi, sebelum memutuskan menjadi guru ada baiknya diketahui apakah Anda mencintai kegiatan mengajar serta mendidik. Apabila Anda suka mengajar, maka anda akan sukarela berusaha untuk mengajar secara baik.

Cara menjadi guru selanjutnya adalah dengan mempelajari materi ajar terus menerus. Sebagai guru tidak berarti akan berhenti belajar, apalagi mempelajari materi yang diajarkan. Seorang guru harus terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai materi diajarkan. Guru juga harus terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai materi yang diajarkan.

Seorang guru harus mengamalkan materi ajar dalam kehidupan. Hal ini maksudnya apa yang diajarkan guru harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan ilmu dalam kehidupan akan melekat pada orang tersebut, penerapan hal ini juga bisa memperluas pemahaman serta rasa cinta diri atas ilmu yang diajarkan.

Mempelajari metode mengajar yang efektif juga merupakan cara menjadi guru profesional. Ahli pendidikan sudah mengemukakan berbagai metode mengenai pengajaran yang efektif. Guru yang profesional juga harus bisa mempelajari murid yang dididik. Pengenalan akan anak didik ini adalah secara umum ataupun secara personal. Dengan adanya pengenalan dengan murid maka guru akan semakin mudah dalam memilih metode dalam interaksi, penjelasan, menjawab, dan pada saat dia bersama muridnya.
READ MORE - Cara Menjadi Guru

Rabu, 17 Juli 2013

Komunikasi Guru

Proses belajar mengajar adalah kegiatan interaksi dan komunikasi guru dengan siswa. Disini ada dua unsur manusiawi, yang pertama adalah siswa sebagai pihak yang belajar dan yang kedua adalah guru sebagai pihak yang mengajar. Proses tersebut adalah mata rantai yang menghubungkan guru dan siswa sehingga terjalin komunikasi yang memiliki tujuan pembelajaran.

Mengajar dilakukan dengan tujuan untuk membantu murid belajar, untuk itulah guru perlu untuk memperhatikan kualitas mengajar. Kualitas mengajar yang baik ada pada kualitas respons yang diberikan pengajar kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Guru diharapkan mempunyai ketrampilan untuk menciptakan iklim komunikatif dengan murid. Dengan memiliki keterampilan menciptakan iklim komunikatif maka siswa bisa berpartisipasi secara aktif untuk mengeluarkan pendapat, mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas. Jadi komunikasi guru dan siswa adalah kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka baik secara verbal atau non verbal, secara individual ataupun kelompok dan dibantu dengan media belajar.

Dalam komunikasi belajar mengajar, tatap muka seorang guru berperan sangat penting dalam kelas. Peran tersebut adalah untuk mengoptimalkan kegiatan belajar. Kemampuan esensial guru yang harus terwujud dalam hal ini ada tiga, yaitu kemampuan untuk merencanakan kegiatan, untuk melaksanakan kegiatan dan untuk mengadakan komunikasi. Kemampuan ini disebut dengan generic essensial. Kemampuan tersebut sama-sama penting, karena guru tidak hanya bisa merencanakan sesuai rencana, namun juga harus terampil menjalankan kegiatan belajar serta terampil untuk menciptakan iklim pembelajaran yang komunikatif.

Iklim komunikatif yang baik ada dalam hubungan personal antara guru dengan guru yang lain, antara guru dengan murid, dan hubungan antara murid dengan murid. Hubungan tersebut adalah keadaan yang memungkinkan proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif. Kegiatan belajar mengajar yang efektif karena setiap orang di dalam kelas diberi kesempatan untuk ikut serta sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini akan menimbulkan situasi sosial dan emosional yang menyenangkan bagi tiap orang, baik bagi guru dan siswa didalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Komunikasi guru yang berjalan dengan baik akan memberi manfaat yang cukup baik bagi murid dan guru itu sendiri.
READ MORE - Komunikasi Guru

Kualifikasi Guru

Pendidikan adalah masalah yang berhubungan dengan hidup serta kehidupan. Untuk itulah proses pendidikan semakin berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia. Pada hakikatnya kedua proses tersebut menjadi satu dalam proses kehidupan manusia dimana keduanya tidak terpisahkan.

Proses pendidikan bisa berjalan dengan adanya sarana prasarana, adanya peserta didik, dan tersedianya tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan adalah anggota di dalam masyarakat yang mengabdikan diri mereka dan diangkat untuk menunjang proses pendidikan. Yang masuk kedalam tenaga kependidikan ada tiga kelompok besar, yaitu kepala satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan yang lain.

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kualifikasi didefinisikan sebagai keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan sesuatu, atau menduduki suatu jabatan tertentu. Dalam definisi yang lain, kualifikasi berarti sebagai hal-hal yang menjadi syarat baik secara akademis serta teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu.

Adanya kualifikasi akan mendorong seseorang untuk mempunyai suatu keahlian atau kecakapan secara khusus. Kualifikasi di dalam dunia pendidikan dimengerti sebagai keahlian atau kecakapan khusus di bidang pendidikan. Keahlian ini adalah sebagai pengajar mata pelajaran, sebagai administrasi pendidikan dan lain sebagainya.

Kualifikasi guru terkadang bisa dilihat dari segi lulusannya. Kualifikasi untuk guru akan berbeda contohnya untuk guru SD, guru SMP atau guru SMA. Tentu berbeda sesuai dengan jenjang dan tingkatan. Demikian juga untuk guru yang mengajar di bangku kuliah maka akan dibutuhkan kualifikasi yang juga berbeda.

Selain kualifikasi guru, juga dibutuhkan kompetensi untuk didapat guru yang profesional. Kompetensi adalah seperangkat tindakan yang cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat agar dianggap mampu oleh masyarakat guna menjalankan tugas di bidang pekerjaan tertentu. Dari definisi tersebut maka kompetensi bisa digambarkan sebagai kemampuan untuk menjalankan satu tugas dan peran, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai pribadi untuk membangun pengetahuan serta keterampilan yang berdasarkan pada pengalaman serta pembelajaran yang dijalankan.

Kualifikasi untuk seorang guru bisa dilihat sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan kemampuan yang cakap. Kualifikasi guru berbeda sesuai pada setiap tingkat masing-masing.
READ MORE - Kualifikasi Guru

Selasa, 16 Juli 2013

Kompetensi Sosial Guru

Keberhasilan proses belajar peserta didik sangat ditentukan oleh kompetensi sosial guru. Hal ini dikarenakan guru sebagai pemimpin pembelajaran, sebagai fasilitator dan sekaligus juga pusat inisiatif pembelajaran. Untuk itu guru harus selalu mengembangkan kemampuan dirinya. Soerang guru perlu mempunyai standar profesi dengan menguasai materi dan strategi pembelajaran. Selain itu, guru juga harus mampu mendorong siswanya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

Guru adalah faktor yang penting dan sangat dominan didalam pendidikan formal pada umumnya. Hal tersebut karena guru sering dijadikan tokoh teladan bagi peserta didik, bahkan guru menjadi tokoh identifikasi diri. Karena berbagai faktor itulah maka guru seharusnya memiliki perilaku kompetensi yang memadai untuk mengembangkan siswa secara utuh, sesuai dengan tujuan pendidikan.

Kompetensi adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu competency yang mempunyai arti kecakapan atau kemampuan dan wewenang. Jika seseorang menguasai kecakapan bekerja pada bidang tertentu maka dia dinyatakan kompeten. Kompetensi sosial guru adalah kemampuan seorang guru untuk memahami bahwa dirinya adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat serta punya kemampuan untuk mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Atau lebih dalam lagi kemampuan sosial ini meliputi kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap tuntutan kerja dan lingkungan pada waktu bertugas sebagai guru.

Sesuai yang diatur dalam undang-undang dimana salah satu kewajiban dari guru adalah memberi teladan serta menjaga nama baik profesi, lembaga dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang dia terima. Dalam kegiatan belajar ini kompetensi guru berkaitan erat dengan kemampuan dalam bekomunikasi dengan masyarakat, baik masyarakat di sekitar sekolah maupun masyarakat di tempat guru tinggal. Peranan dan cara guru berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan mempunyai karakteristik tersendiri yang sedikit berbeda dengan mereka yang bukan guru. Guru mengemban misi kemanusiaan.

Guru harus bisa berkomunikasi dengan baik. Baik komunikasi secara lisan atau tulisan, dan isyarat dengan memakai teknologi komunikasi dan informasi. Guru harus bisa bergaul secara efektif baik dengan siswa maupun dengan sesama pendidik, wali atau orang tua murid dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitarnya. Bisa diartikan bahwa kompetensi sosial guru mempunyai arti sebagai kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain di dalam kehidupan bermasyarakat.
READ MORE - Kompetensi Sosial Guru

Kepemimpinan Guru

Jika membicarakan tentang kepemimpinan pendidikan maka akan langsung tertuju pada kepala sekolah dan bukan pada kepemimpinan guru. Persepsi ini bisa dimaklumi karena hampir sebagian besar literatur membahas mengenai kepemimpinan pendidikan lebih cenderung terhadap kepemimpinan seorang kepala sekolah. Masih relatif terbatas penelitian dan literatur yang membahas dengan spesifik mengenai kepemimpinan seorang guru.

Kepemimpinan guru pada dasarnya adalah suatu proses untuk mempengaruhi orang lain dimana didalamnya mengkaji tentang serentetan tindakan atau perilaku tertentu pada invididu yang dipengaruhinya. Kepemimpinan seorang guru memiliki arti yang luas, tidak hanya terbatas pada peran guru di dalam kelas saja, namun menjangkau juga peran guru dalam berinteraksi dengan rekan sejawat (guru) dan kepala sekolah. Ada tiga dimensi pengembangan yang difokuskan pada kepemimpinan guru, diantaranya pengembangan individu, tim, dan organisasi.

Pengembangan individu adalah dimensi utama yang memiliki kaitan dengan tugas dan peran guru dalam memanfaatkan waktu bersama dengan anak didik di dalam kelas. Dalam kondisi ini, guru dituntut untuk menunjukkan keterampilan kepemimpinannya dalam membantu murid supaya bisa mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, sejalan dengan tahapan perkembangan murid. Dengan memiliki keterampilan kepemimpinan, diharapkan bisa menghasilkan berbagai inovasi untuk proses belajar mengajar sehingga bisa menciptakan peningkatan kualitas prestasi belajar murid.

Pengembangan tim menunjuk pada usaha kolaboratif yang bertujuan membantu rekan sejawat untuk berusaha mengeksplorasi serta mencoba gagasan baru supaya dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan mentoring, pengamatan, coaching, diskusi, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Pengembangan tim ini ini berkaitan dengan upaya pengembangan profesi guru.

Pengembangan organisasi menunjuk pada peran seorang guru dalam upaya untuk mendukung kebijakan dan program-program pendidikan yang ada di sekolah dan mendukung kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan reformasi pendidikan dalam usaha untuk mempertahankan keberlanjutan sekolah. Ketiga hal tersebut memberikan gambaran mengenai peran guru dalam memimpin muridnya, peran guru dalam memimpin rekan sejawatnya dan peran guru dalam memimpin komunitas pendidikan secara lebih luas. Di negara lain gagasan mengenai kepemimpinan guru terbagi menjadi tiga gelombang yaitu guru yang terkungkung pada hierarki organisasi formal, guru yang lepas dari hierarki organisasi konvensional dan mengintegrasikan pengajaran dengan kepemimpinan yang tidak formal.
READ MORE - Kepemimpinan Guru

Copy(RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH) ( BAB I , II )

KATA PENGANTAR
          Puji syukur kepada Allah Yang  Maha Kuasa atas rahmat dan karunia serta hidayahnya, Akhirnya Buku tentang Rencana pengembangan sekolah (RPS) SDN  Percontohan ………. Dapat diselesaikan.
          Rencana pengembangan Sekolah (RPS) ini dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaran perkembangan Sekolah………………dan keadaan yang diinginkan selama kurung waktu tahun 2006-2014
          Semoga melalui RPS ini dapat dijadikan bahan pengembangan dan evaluasi oleh pembina pendidikan yang berkepentingan baik langsung maupun tidak langsung, untuk selanjutnya digunakan sebagai titik tolak peningkatan baik  fungsi dan peranan Sekolah ………………………..ini tidak lepas dari kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan guna perbaikan kearah kesempurnaannya.

          Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga tersusunnya Buku Rencana Pengembangan sekolah Sekolah…..tahun 2006-2014


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................................................
Daftar isi..................................................................................................................... i
Identitas Sekolah....................................................... ................................................ ii
Bab I     Pendahuluan..................................................  ............................................. iii
a.  Latar Belakang........................................................................................ 1
b.  Dasar       ............................................................................................... 1
c.  Tujuan     .................................................................... ........................... 2
Bab I     Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)............... .   ................................... 3
a.  Visi dan Misi........................................................   .................................5
b.  Tujuan         ................................................... ........................................6
1       Jangka pendek.............................................. ................................... 6
2       Jangka menengah.............................................................................. 9
3       Jangka panjang................................................................................10
c.  Program / jenis kegiatan.........................................................................12
d.  Sasaran kegiatan...................................................................................13
e.  Out put / keluaran (hasil yang diharapkan...............................................13
Bab III   Pelaksanaan rencana pengembangan sekolah.............................................14
a.  Langkah-langkah pelaksanaan sekolah...................................................14
b.  Indikator keberhasilan...........................................................................16
c.  Dukungan sumber dana........................................................................ 16
d.  Faktor pendukung................................................................................17
e.  Faktor penghambat...............................................................................18
Bab IV   Penutup           ........................................................................................ 18
              Kesimpulan dan Saran..............................................................................18
Lampiran –lampiran
1.  Data oersonil....................................................................................... 21
2.  Data keadaan...................................................................................... 22
3.  Bagan pengurus komite sekolah........................................................... 23
4.  Prestasi       ........................................................................................ 24
5.  Sertifikat Aktreditas.............................................................................30


IDENTITAS SEKOLAH
1  Nama  Sekolah                   :          
2. Nama kepala sekolah         :
3. No.    Statistik Sekolah                  :
4. No Statistik Bangunan       :
5. No identitas sekolah           :
6. Alamat                                :
7. Tahun Dibangun                 :
8. Tahun digunakan                :
9. Luas tanah                          :
10.Luas bangunan                   :



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar  Belakang
          Peran pendidikan sangatlah penting bagi kemajuan bangsa dalam rangka mencetak generasi-generasi muda yang siap bersaing dalam dunia global dan juga tanpa melupakan benteng pertahanan akhlak yang bersumber dari nilai-nilai agama yang luhur. Pendidikan yang sesuai adalah bertumpu pada bidang IPTEK dan IMTAQ secara seimbang , pendidikan yang tidak hanya mengembangkan sikap emosional dan spiritual yang bersumber pada ajaran agama dan budi pekerti.
          Salah satu permasalah pendidikan yang diharapkan bangsa Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu segera ditangani secara sungguh-sungguh dan serius  melalui kegiatan pendidikan yang makin bercvariatif, inovatif dan efisien di sekolah-sekolah.
          Kondisi riil di Sekolah………………..pada saat ini antara lain:
Ø  Kegiatan belajar mengajar sudah mengarah ke PAKEM dan khususnya kelas I dan II pembelajaran tematik
Ø  Sudah cukup sering mengikuti berbagai perlombaaan baik akademik maupun non akademik dari tingkat kecamatan maupun tingkat Nasional, begitu pula hasil kelulusannya sudah mencapai 90,1% (60 siswa dari 66) sudah diterima di sekolah tujuaannya diantaranya 10% (6 siswa) masuk sekolah unggulan tingkat propinsi dan 75% (45 siswa) masuk sekolah unggulan Kotamadya.
Ø  Dukusngan dan perhatian dari masyarakat orang tua murid sangat baik sekali sesuai dengan maksud  SK Mendiknas nomor 044/2002 tentang Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan, masyarakat yang berpotensi memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelenggaraan pendidikan di Sekolah, tetapi khususnya alumni, dunia usaha dan industri belum optimal membantu dukungan atau bantuan di Sekolah……..
Ø  Perpustakaan yang menjadi salah satu sumber belajar utama di sekolah sudah difungsikan secara optimal, ruang perpustakaan yang nyaman dan buku-buku memadai sangat mendukung kegiatan tambahan belajar bagi siswa maupun guru serta orang tua, tetapi kami masih membutuhkan buku-buku yang bermutu guna lebih melengkapi koleksi perpustakaan Sekolah………………….
Ø  Sistem administrasi dikerjakan secara manual maupubn komputerisasi sehingga membantu mempermudah mencari data-data yang diperlukan.
Pendidikan harus mempunyai visi dan misi yang jelas serta diperlukan sumber daya manusia yang handal guna mencapai Visi dan Misi terseb ut . selain itu sekolah harus menentukasn tujuan dan keadaan masa depan yang secara khusus ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan potensi masyarakat lingkungan (khususnya orang tua siswa) namun tetap dalam koridor tujuan pembangunan pendidikan nasional.

B. Dasar
1.     Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1,2 dan 3
2.     Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
3.     Undang-undang RI Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
4.     Undang –undang RI Nomor 34 tahun 1999 tengang Pemerntahan Propinsi daerah Khusus Ibukota  Negara Republik Indonesia.
5.     Peraturan pemerintah nomor 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional
6.     Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan.
7.     Peraturan Menteri Nomor 22,23 dan 24 tahun 2006 sebagai Pedoman Penyusunan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
8.     keputusan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 053/U/2001 tentang pedoman penyusunan standart pelayanan minimal penyelenggaraan persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah
9.     Perda ……………...nomor 3 tahun 2001 tentang bentuk, susunan dan organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah dan sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi.
10.  Kep Gubernur………………….nomor 16 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata  kerja Dinas Pendidikan Dasar Propinsi …………….
11.  Kep Gubernur ………………nomor 1014 tahun 1990 No Kep Gub DKI Jakarta Nomor 2073 tahun 2000 tentang penetapan Sekolah Dasar Negeri Percontohan ………………….
12.  Keputusan Kepala Dinas pendidikan dasar Propinsi ……………..Nomor 801/2003 tentang petunjuk Teknik Pembentukan dan pelaksanaan Komite Sekolah pada TK, TKLB, SD, SDLB, SMP dan SMPLB di propinsi ……………..

C. Tujuan
1.     Tujuan strategs
Meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah pagi agar melahirkan siswa yang berwawasan 101mu pengetahuan dan teknologi serta memiliki ketrampilan yang dilandasi dengan budi pekerti luhur untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan mengembangkan dirinya sesuai dengan azas pendidikan seumur hidup
2.     Tujuan Tekhnis
2.1     Membina kemampuan dan ketrampilan siswa
2.2     Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru
2.3     Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
2.4     Meningkatkan frekuensi dan kualitas kegiatan ekstrakurikuler
2.5     Meningkatkan pembinaan bidang keagamaan, olah raga dan keseniaan.
2.6     Meningkatkan peran serta masyarakat.

BAB II
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)
A.      Visi dan Misi
Ø  Visi
      UNGGUL DALAM PRESTASI
      BERDASARKAN IPTEK DAN IMTAQ
      Indikator visi
1.  Unggul dalam persaingan melanjutkan ke SLTP
2.  Unggul dalam menilai Evaluasi Hasil Belajar
3.  Unggul dalam lomba mata pelajaran
4.  Unggulan dslam lomba keseniaan
5.  Unggul dalam lomba olah raga
6.  Unggul dalam disiplin
7.  Unggul  dalam aktifitas keagamaan
8.  unggul dalam kepedulian social
Ø  Misi
1.  Melaksanakan Pembelajaran yang Interaksi dan Efektif
2.  Menumbuhkan Akhlaq yang berkualitas
3.  menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah
4.  menerapkan budaya mutu
5.  Melaksanakan manajemen partisipasif

Misi tersebut dapat dicapai melalui:
      Meningkatkan profesionalisme guru
      Membiasakan siswa berperilaku tertib, sopan dan memiliki keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang  Maha Esa
      Mewujudkan siswa yang berprestasi, memiliki sikap mandiri, aktif, kreatif dan inofatif.
      Memupuk rasa kebersamaan dan kasih sayang serta cinta bangsa dan tanah air.
      Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan
      Mengembangkan minat dan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler
      Memberikan siswa siswa dengan ketrampilan p sebagai bekal hidup di masyarakat.
      Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggarakan pendidikan.

B.      Tujuan
1.  Tujuan Jangka Pendek/Rencana Strategis Jangka Pendek/1 tahun (Tahun 2006-2006)
1.  Mewujudkan Sekolah………sebagai sekolah unggul dalam bidang akademis dan akhlakul karimah.
    Bentuk program
a.  Penerimaan murid baru dengan system seleksi yang baik. Meliputi batas minimal usia masuk dan observasi kompetensi dasar yang akurat dan baik.
b.  Struktur program kurikulum dengan mengembangkan program muatan lokal seperti : kemampuan berbahasa Inggris, Komputer, PLKJ dan Iqro.
c.  Pengembangan pelaksanaan Proses Belajar Mengajar  (PBM) kelas dengan berorientasi active learning  serta pembelajaran yang berpusat pada anak.
d.  Peningkatan prestasi murid melalui program  bimbingan belajar bidang studi pilihan dengan program remedial serta pembinaan anak berbakat dalam bidang studi maupun ekstrakurikuler.
e.  Pelaksanaan sistem evaluasi pengajaran yang konfrehensif dari semua aspek yang dimiliki siswa baik dari aspek kognitif afektif dan psikomotor
f.   Program motivasi murid melalui proses pemberian reward kelas maupun sekolah.
g.  Program pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, baik untuk anak maupun orang tua dengan petugas yang profesional sesuai degnan bidangnya.
h.  Penanaman akidah dan akhlak melalui muatan IMTAQ dalam pelajaran pembiasaan keteladanan.
i.   Praktek ibadah sebagai upaya pembiasaan beribadah bagi murid.
2.  Menciptakan lingkugnan sekolah  yang kondusif, aman dan nyaman untuk proses belajar mengajar. Bentuk Program:
a.  Tata tertib sekolah tersosialisasi dengan baik dan ditegakan
b.  Mewujudkan sekolah yang bersih dan sehat bagi warga sekolah melalui budaya sadar bersih di sekolah.
c.  Membina kerukunan antar warga sekolah melalui silaturahmi dan program kegiatan bersama
d.  Meningkatkan keamanan sekolah selama 24 jam setiap hari
e.  Menjalin kerja sama yang erat dengan warga dan aparat setempat dalam menjaga keamanan dan kekeluargaan
f.   Melaksanakan kegiatan sosial dalam lingkungan masyarakat.
3.  Menjadikan sekolah sebagai pusat pengembangan bakat, minat dan pembinaan prestasi murid. Bentuk Program:
a.  Melaksanakan program ekstrakurikuler berdasarkan pilihan anak dan mengacu kepada program sekolah, misalnya: Seni tari, seni musik, melukis, marawis, bola basket, renang, komputer, iqro, pramuka, PMR mula, dokter kecil dll.
b.  Menampung kreatifitas anak melalui pembentukan sanggar kreatifitas.
c.  Mengikuti sertakan murid-murid berbakat dan berprestasi dalam kegiatan lomba.
d.  Menjalin kerjasama dengan sekolah lain dan  lembaga yang relevan untuk pembinaan dan pengembangan bakat serta prestasi anak.
4.  Mewujudkan SDM sekolah yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing dan memiliki pengetahuan umum yang luas untuk bekal kiprahnya dalam masyarakat.
    Bentuk Program
a.  Melaksanakan pembinaan pegawai melalui kegiatan supervisi kelas maupun pembinaan rutin mingguan.
b.  Melaksanakan pelatihan khusus peningkatan profesionalitas guru.
c.  Mengirim guru dan karyaqwan dan  dalam forum seminar dalam rangka memperkaya wawasan dan keilmuan  guru.
d.  Melaksanakan studi banding kelembagaan pendidikan lain dan institusi yang relevan.
e.  Mengirim guru dan karyawan untuk mengikuti Pelatihan-pelatihan maupun lomba-lomba yang relevan dengan bidang tugas dan keahlian mereka.
5.  Mewujudkan Sekolah……..sebagai sekolah yang memiliki sarana dan prasarana ideal untuk bersaing dalam dunia global
    Bentuk program:
a.  Melengkapi sarana ruang kelas  dengan berbagai macam media pegnajaran/ alat peragaan yang lengkap dari masing-masing bidang studi seperti: alat peraga matematika, sains, IPS, Bahasa Indonesia dan lain-lain.
b.  Menjadikan perpustakaan sekolah yang lengkap, seperti memiliki koleksi buku/referensi pengajaran untuk semua disiplin ilmu yang terkait dengan materi disekolah dasar.
c.  Menjalin kerjasama yang erat dengan lembaga-lembaga pendidikan maupun non kependidikan dalam rangka pengembangan mutu sekolah
6.  Menjalin kerjasama yang erat dengan lembaga-lembaga pendidikan maupun non kependidikan dalam rangka pengembagan mutu sekolah
    Bentuk Program:
a.  Mengikuti program KKG tingkat wilayah Kasi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan
b.  Kerjasama dengan pihak lain dalam penyelenggaraan pelatihan-pelatihan atau kursus bahasa Inggirs untuk guru/karyawan, pelatihan komputer, pelatihan dokter kecil bagi murid dll
c.  Penyelenggaraan work shop/ seminar dengan pihak luar
d.  Kerjasama dalam penyediaan nara sumber pembelajaran
e.  Kerjasama pihak lain dalam proses pembelajaran di luar sekolah dalam program field trip.
f.   Studi banding antar sekolah.

2.  Tujuan Jangka Menengah/ Rencana Strategis Jangka Menengah/4 tahun (tahun 2007-2010)
1.  Melanjutkan program –program yang belum terselesaikan dalam rencana 1 tahun tahap pertama.
    Betuk Program :
a.  melanjutkan bentuk program yang berkesinambungan
b.  meneruskan program yang belum terselesaikan.
2.  Menjadikan sekolah dengan pengajaran dw bahasa (bilingual) dengan bahasa Indonesia-inggris sebagai  pengantar pembelajaran.
    Bentuk program:
a.  Pengembangan program penguasaan bahasa Inggris dengan bantuan naratif speaker.
b.  Penggunaan buku-buku pelajaran pokok tertentu dan bukub pendukung dengan bahasa Inggris.
c.  Pelaksanaan KBM kelas I sd VI dengan dwi bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
d.  Pembiasaan berbahasa Inggris di lingkungan sekolah bagi guru dan murid pada hari Sabtu (English day)
3.  Menjadikan Sekolah sebagai pusat pertukaran informasi pendidikan bagi sekolah-sekolah dilingkungannya.
a.  Menyelenggarakan kegiatan pameran pendidikan bekerjasama dengan sekolah-sekolah dilingkungan kecamatan.
b.  Menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan Dasar Jakarta Selatan dan lembaga lain yang relevan dalam rangka mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
4.  Bekerja sama dalam Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Selatan dan lembaga lain yang relevan dalam rangka mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
3.     Tujuan Jangka Menengah/Rencana Strategi Jangka Menengah/4 tahun (Tahun 2010-2014)
1.  Melanjutkan program –program yang belum terselesaikan dalam rencana 4 tahun sebelumnya.
    Bentuk program
1.  Melanjutkan bentuk program yang berkesinambungan
2.  meneruskan program yang belum terselesaikan
2.  Mewujudkan Sekolah ………………..sebagai sekolah yang memiliki sarana dan prasarana ideal untuk bersaing dalam dunia global/internasional.
a.  Melengkapi sarana ruang kelas dengan berbagai macam media pengajaran/alat peraga yang lengkap dari masing-masing bidang studi seperti alat peraga matematika, sains, IPS, Bahasa Indonesia dan lain-lain dengan perantara yang modern
b.  Menjadikan perpustakaan sekolah yang lengkap, seperti memiliki koleksi buku/referensi pengajaran untuk semua disiplin ilmu yang terkait dengan materi-materi disekolah dasar yang didukung peralatan modern dan canggih.
c.  Menjalin kerjasama  yang erat dengan lembaga –lembaga pendidikan maupun non kependidikan dalam rangka menjadikan sekolah yang berkualitas sangat baik
d.  Menjadikan sekolah Sekolah sekolah standart internasional
3.  Menjadikan sekolah dengan pengajaran dwi bahasa (bilingual) dengan bahasa Inggris sebagai pengantar pembelajaran.
    Bentuk program
a.  Pengembangan program penguasaan bahasa inggris dengan bantuan narative speaker
b.  Penggunaan buku-buku pelajaran pokok tertentu dan buku pendukung dengan bahasa Inggris
c.  Pelaksanaan KBM kelas I sd VI dengan dwi bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris
d.  Pembiasaan berbahasa inggris di lingkungan sekolah bagi guru dan murid setiap hari.  
   Program, Jenis Kegiatan dan Sasaran Kegiatan
No
Program
Jenis kegiatan
Sasaran
1
Penerimaan murid baru
Penerimaan murid baru dengan system seleksi yang baik
Calon siswa baru
2
Pengembangan muatan lokal
Kemampuan berbahasa Inggris, komputer, PLKJ, dan IQRO
Siswa
3
Pengembangan pelaksanaan PBM
Active learning serta pembelajaran berpusat pada anak
Siswa
4
Peningkatan prestasi belajar
Bimbingan belajar bidang studi pilihan dengan program remedial
Siswa
5
Ststem evaluasi
Evaluasi pengajaran konferhensif dari semua aspek yang dimiliki siswa
Siswa
6
Motivasi
Pemberian reward kelas maupun sekolah
Siswa dan guru
7
Layanan bimbingan dan konseling
Bimbingan konseling bagi anak maupun orang tua dengan petugas profesional
Siswa , orang tua dan guru
8
Pembinaan disiplin, akidah dan akhlak
Pembiasaan disiplin dan penanaman akidah dan akhlak melalui muatan IMTAQ.
Siswa dan guru
9
Lingkungan sekolah
Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman dan nyaman untuk proses belajar mengajar
Siswa guru dan orang tua
10
Pusat pengembangan bakat
Pusat pengembangna bakat, minat dan pembinaan prestasi
Siswa
11
Kompetensi
Menjadikan SDM sekolah yang berkompetensi dalam bidangnya masing-masing
Siswa
12
Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang ideal untuk bersaing di dunia global
Siswa, orang tua murid, guru kolah dan instansi terkait lainnya
13
Kerjasama
Menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan maupun non pendidikan dalam rangka pengembangan mutu
Masyarakat dan instansi lainnya
14
Bahasa pengantar
Pengajaran dwi bahasa dengan bahasa indonesia dan inggris sebagai bahasa pengantar pembelajaran
Masyarakat dan instansi lainnya
15
Pusat informasi
Pusat informasi bagi sekolah dilingkungannya
Siswa dan guru
16
Kegiatan olah raga dan kesenian
Pembinaan ekstrakurikuler olah raga dan kesenian dan lomba-lomba



B.      Sasaran Kegiatan
1.     Siswa
2.     Guru
3.     Orang tua murid
4.     Masyarakat lingkungan
5.     Sekolah imbas
6.     Sekolah lainnya
7.     Instansi pemerintah sebagai pendukung
8.     Dunia usaha

C.      Output/Keluaran (hasil yang diharapkan)
    Melalui kegiatan tersebut hasil yang diharapkan adalah:
    1.   terwujudnya siswa yang bermutu
    2.   Terwujudnya siswa yang lebih termotivasi untuk giat belajar dan kompetitif
    3    Kegiatan belajar mengajar dapat tercipta lebih variatif, aktif, kreatif dan efektif.
    4.   Terwujudnya sisa yang beriman, bertakwa sopan, santun, tertib dan disiplin
    5.   Pencapaian daya serap kurikulum lebih optimal
    6.   Meningkatkan jumlah siswa yang diterima di SMP unggulan
    7.   Meningkanya prestasi akademik maupun non akademik.









READ MORE - Copy(RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH) ( BAB I , II )
 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates