Pages

Minggu, 30 Juni 2013

Mengasah Otak dengan Permainan Scrabble

Pada dasarnya, otak manusia sangat mudah sekali untuk terkelabui dengan proses yang ada, sehingga otak dapat mempengaruhi hasil akhir yang dicapai. Mengasah otak adalah cara untuk meningkatkan kualitas kecerdasan dan pikiran dari seseorang. Biasanya anak-anak yang sedang tumbuh berkembang butuh sekali untuk mengasah otak mereka sebab anak-anak yang sedang tumbuh berkembang mudah sekali untuk di asah otaknya, maka dari itu anak-anak yang sedang tumbuh berkembang itu hendaknya di suguhi dengan media-media untuk membantu mengasah otak.

Salah satu media untuk mengasah otak adalah Scrabble. Scrabble adalah sebuah media yang berbentuk mainan dengan fungsi untuk mengasah otak atau menstimulasi perkembangan pada otak. Scrabble ini merupakan permainan berbentuk papan dan cara bermainnya dengan menyusun kata yang dapat di mainkan oleh 2 orang sampai dengan 4 orang, peraturan dari permainan ini yaitu mengumpulkan poin berdasarkan dengan nilai kata yang di bentuk dari keepingan huruf di atas papan permainan yang berkotak-kotak terdiri dari 15 kolom dan juga 15 baris.

Biji dari permainan tersebut berupa keping yang berbentuk bujur sangkar dengan bertuliskan huruf di setiap salah satu sisinya. Ada tujuh huruf di dalam permainan ini, perintahnya kita harus menyusun kata secara mendatar atau pun menurun. Total poin yang tertinggi itulah yang akan menjadi pemenang dalam permainan ini.

Selain dapat mengasah otak ternyata permainan scrabble memiliki banyak manfaat, diantaranya:

1. Strategi
Pemain Scrabble ini melatih kita untuk mencari prediksi-prediksi yang harus di putuskan, sebab dalam permainan ini kita harus menentukan langkah mana yang harus kita ambil untuk mendapatkan gelar juara dalam permainan ini.

2. Berhitung cepat
Permainan Scrabble pun melatih kita untuk dapat berhitung dengan cepat, karena permaian ini menuntut kita untuk dapat menghitung nilai dari setiap langkah yang kita ambil, jadi semakin besar nilai yang kita dapat maka akan kita memenangkan permainan tersebut.

3. Meningkatkan daya ingat
Permainan ini pun akan membantu kita untuk meningkatkan daya ingatan kita, sebab di dalam permainan ini kita sangat di tuntut untuk dapat mengingat sebanyak mungkin vocabulary berbahasa Inggris untuk dimainkan.
READ MORE - Mengasah Otak dengan Permainan Scrabble

Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.

Ada beberapa macam metode pembelajaran, diantaranya:
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode belajar mengajar secara tradisional, sebab metode pembelajaran ini telah gunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif sejak dari dahulu.

2. Metode eksperimen
Metode eksperimen ini memberikan kesempatan kepada para anak didik secara individu atau pun berkelompok untuk dilatih dalam melakukan suatu proses atau percobaan-percobaan. Metode ini bertujuan agar para anak didik tersebut berpikir kreatif, mandiri dan inovatif.

3. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas di maksudkan para pendidik memberikan penjelasan dalam suatu bahasan lalu para pendidik tersebut memberikan tugas kepada para siswa untuk mengembangkan pembahasan yang telah di bahas, hal tersebut bertujuan agar para siswa berpikir dan memiliki wawasan yag luas.

4. Metode diskusi
Metode ini adalah suatu alternatif dalam mengamati dan mencari jalan keluar dari suatu masalah melalui gagasan-gagasan yang di berikan para siswa, metode ini bertujuan untuk melatih para siswa agar berani dalam menyampaikan pendapat atau pun saran dan untuk mengembangkan pemikiran mereka.

5. Metode latihan
Metode latihan atau metode training yaitu metode yang menanamkan tentang kebiasaan-kesbiasaan tertentu dan untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan baik terhadap anak. Metode latihan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan serta ketepatan dan kecepatan dalam pelaksanaan.

6. Metode proyek
Metode ini menggunakan cara mengajar dengan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan hal-hal yang ada di kehidupan sehari-hari sebagai bahan pendidikan. Metode ini bertujuan agar anak didik tertarik untuk terus belajar dan juga untuk membentuk pola pikir anak menjadi luas.
READ MORE - Pengertian Metode Pembelajaran

Penjelasan Akuntansi Kas

Kas adalah bagian dari aktiva lancar atau current assets, contoh dari kas diantaranya uang kertas, uang logam, dan sejenisnya yang dapat dimanfaatkan sebagai alat tukar yang memiliki dasar pengukuran akuntansi. Manajemen kas yang baik sangat diperlukan untuk mengontrol hal-hal yang bisa saja merugikan perusahan. Ini dikarenakan, kas adalah asset yang memiliki resiko paling tinggi dan paling lancar (likuid). Jadi, pengertian dari kas adalah alat pembayaran yang dipergunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan umum atau operasional perusahaan.

Pengendalian kas:
1. Perencanaan untuk arus kas → Cash Budget

2. Pengendalian dari penerimaan kas

3. Pengendalian dari pengeluaran kas

4. Melakukan Rekonsiliasi bank

5. Penerapan sistem dana tetap kas kecil

Prosedur penerimaan kas:
1. Adanya pembagian tugas, petugas yang menyimpan, menerima, dan mencatat penerimaan uang

2. Laporan kas dibuat setiap hari, untuk perusahaan kecil pembuatan laporan kas dibuat oleh pemilik perusahaan

3. Uang langsung disetorkan ke bank setelah uang diterima

Prosedur pengeluaran kas:
1. Segala pengeluaran menggunakan cek. Sedangkan pengeluaran yang jumlahnya kecil melalui kas kecil

2. Segala pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang

3. Dibentuk kas kecil dengan pengawasan yang ketat

4. penulisan cek harus didukung dengan bukti yang otentik, akurat atau memakai sistem voucher

5. Adanya pembagian tugas, antara yang menyetujui pengeluaran kas, menyimpan uang kas, mengeluarkan uang kas, dan yan melakukan pencatatan atas pengeluaran kas

Definisi kas kecil
Kas kecil adalah uang yang sengaja dicadangkan oleh perusahaan dalam rangka untuk membayar pengeluaran rutin yang nilai nominalnya relatif kecil. Kas kecil memliki beberapa karakteristik, diantaranya:

1. Jumlahnya terbatas

Pihak manajemen perusahaan biasanya membatasi jumlah kas kecil sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jumlah kas kecil tiap perusahaan akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat operasionalnya.

2. Digunakan untuk membiayai transaksi rutin yang jumlahnya relatif kecil

Tujuan dari kas kecil, sebagai persediaan untuk mendanai transaksi rutin yang jumlahnya kecil. Pihak manajemen memiliki hak untuk menentukan besarnya kas kecil, tentunya disesuaikan dengan operasional perusahaan.

Metode Pencatatan Kas Kecil
Metode pencatatan kas kecil dibagi menjadi dua, yaitu sistem dana tetap (imprest fund system) dan sistem dana berubah (fluctuation fund system). Berikut penjelasannya:

1. Sistem dana tetap (imprest fund system)

Di dalam metode ini, jumlah kas kecil yang akan dicadangkan bersifat tetap. Perubahan jumlah kas kecil akan dilakukan apabila pihak perusahaannya menghendakinya. Sebagai contoh, apabila perusahaan merasa bahwa jumlah kas kecil dianggap kurang dan perlu untuk menambahnya kembali. Kondisi ini akan menyebabkan adanya penyesuaian terhadap kas kecil yang mengalami penambahan atau pengurangan.

2. Sistem dana berubah (fluctuation fund system)

Dalam metode ini, penetapan jumlah kas kecil disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Sebagai contoh, jumlah kas kecil pada awal kebijakan sebesar Rp. 2.000.000, setelah itu dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Setelah dimanfaatkan diisi kembali, pengisian dengan sistem dana tetap jumlah amountnya harus disesuaikan dengan saldo awal. Nah, jika menggunakan sistem fluktuasi jumlah pengisiannya tidak harus disesuaikan dengan jumlah saldo awalnya, jumlah pengisian bisa lebih atau kurang dari saldo awal.

Perbedaan antara Jurnal Imprest Fund System dengan Jurnal Fluctuation Fund System
- Pengadaan Kas Kecil (metode imperest fund)
Petty cash          xxxx

     Cash in bank            xxxx

- Pengadaan Kas Kecil (metode fluctuating fund)
Petty cash          xxxx

     Cash in bank            xxxx

- Penyaluran Kas Kecil untuk Bi Rutin (metode imperest fund)
Tidak ada pencatatan

- Penyaluran Kas Kecil untuk Bi Rutin (metode fluctuating fund)
Beban air            xxxx

Beban telepon      xxxx

     Kas kecil                xxxx

- Pengisian Kembali Kas kecil (metode imperest fund)
Beban-beban        xxxx

     Cash in bank          xxxx

- Pengisian kembali kas kecil (metode fluctuating fund)
Petty cash           xxxx

     Cash in bank          xxxx

Keterangan: perbedaan antara sistem imperest dan fluktuasi
1. Pembelanjaan kas kecil

Pembelanjaan kas kecil dengan menggunakan metode imperest tidak memerlukan jurnal. Yang diperlukan hanyalah membuat bukti pembayaran yang akan dijadikan bukti pengeluaran kas. Sedangkan dengan menggunakan metode fluktuasi harus dibuat jurnal yang disesuaikan dengan biayanya.

2. Pengisian kembali

Pengisian kembali menggunakan metode imperest disesuaikan dengan rekening buku besar, pengisian harus tepat dengan kebijakan perusahan dan dibuat sama dengan jumlah kas kecil ketika pertama dibentuk. Sedangkan pengisian dengan metode fluktuasi disesuaikan dengan kebutuhan.
READ MORE - Penjelasan Akuntansi Kas

Sabtu, 29 Juni 2013

Keterampilan Dasar Mengajar

Keterampilan dasar mengajar adalah suatu kemampuan atau pun keterampilan khusus yang wajib dimiliki oleh seorang pendidik, seperti guru dan dosen serta instruktur atau pun widyaiswara. Hal tersebut bertujuan agar pendidik mampu melaksanakan tugasnya dengan cara yang efektif, efisien serta profesional ketika memberikan materi pelajaran kepada anak didik (aktivitas mengajar). Jadi, keterampilan dasar dalam mengajar yang berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang sifatnya mendasar dan melekat harus dimiliki atau diaktualisasikan oleh setiap pendidik dalam melakasanakan tugasnya.

Berikut adalah jenis-jenis keterampilan pendidik :
1. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya adalah bagian yang tidak dapat di pisahkan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dari proses dan hasil dalam kegiatan pembelajaran, keterampilan ini pun sekaligus bagian dari suatu keberhasilan dalam pengelolaan instruksional atau pun dalam pengelolaan kelas. Dengan adanya keterampilan bertanya guru dapat mendeteksi dan menemukan hambatan pada proses berpikir di kalangan para siswa dan juga sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari proses belajar di kalangan para siswa.

2. Keterampilan dalam penyajian suatu penjelasan
Keterampilan ini menuntut para pendidik ini untuk menggunakan bahasa yang mudah di mengerti dan hendaknya memberikan contoh atau ilustrasi, agar para siswa jelas menangkap dari maksud yang di sampaikan oleh para pendidik tersebut.

3. Keterampilan dalam pemberian tekanan
Maksud dari keterampilan ini adalah para pendidik harus memberikan pengarahan kepada para siswa untuk terpusat kepada masalah pokok dan mengurangi untuk memberikan informasi-informasi yang kurang penting.

4. Keterampilan dalam penggunaan balikan
Keterampilan ini para pendidik harus memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menunjukkan keraguan, pamahaman, atau ketidak mengertiannya ketika penjelasan tersebut yang di berikan. Berdasarkan keterampilan balikan tersebut memang sangat di perlukan untuk melakukan penyesuaian dalam penyajiannya.

5. Keterampilan dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran
Keterampilan dalam memulai pelajaran yaitu para pendidik harus bisa menciptakan prokondusi bagi para siswa agar mental atau pun perhatian para siswa terpusat atau tertuju kepada apa yang akan para pendidik itu sampaikan. Sedangkan mengakhiri pelajaran yaitu para pendidik harus memberikan suasana yang menyenangkan sehingga apa yang telah di jelaskan tadi bisa di tangkap oleh para siswa tersebut.
READ MORE - Keterampilan Dasar Mengajar

Inovasi Dalam Pendidikan

Inovasi atau "discovery" dan "invention" dalam bahasa inggris adalah suatu ide, gagasan, barang, dan kejadian, serta metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru, bagi seseorang atau pun sekelompok orang atau masyarakat. Inovasi ini diadakan untuk mencapai dari tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Inovasi ini terkadang juga di pakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu adalah hasil dari penemuan penemuan.

Sedangkan Inovasi pendidikan adalah inovasi yang terdapat di bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah di bidang pendidikan. Inovasi pendidikan ini pada dasarnya merupakan suatu perubahan atau pun hasil dari pemikiran cemerlang di bidang pendidikan dengan bercirikan suatu hal baru atau pun yang berupa praktik-praktik pendidikan tertentu atau pun berupa produk dari suatu hasil olah pikir dan pula olah teknologi yang di terapkan melalui beberapa tahapan tertentu yang di percaya dan di maksudkan untuk memecahkan berbagai persoalan mengenai pendidikan yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan pendidikan tersebut atau pun proses kegiatan pendidikan tertentu yang saat ini terjadi di masyarakat.

Berikut ini adalah contoh-contoh dari inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan atau pun komponen sistem sosial menurut B. Miles :

1. Pembinaan personalia. Inovasi ini sesuai dengan komponen personal misalnya : sistem kenaikan pangkat, peningkatan mutu guru, aturan tata tertib siswa.

2. Banyaknya personal dan wilayah kerja. Inovasi pendidikan yang beraspek

3. Fasilitas fisik. Inovasi dari pendidikan ini di sesuai dengan komponen ini misalnya: perubahan pengaturan dinding ruangan, perubahan bentuk tempat duduk, perlengkapan perabot laboratorium bahasa, penggunaan CCTV dan lain sebagainya.

4. Penggunaan waktu. Inovasi yang dengan aspek relevan dengan komponen ini misalnya: pengaturan waktu belajar

5. Perumusan tujuan. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya: perubahan rumusan tujuan pendidikan nasional, perubahan tujuan tiap jenis sekolah dan sebagainya.

6. Prosedur mengajar

7. Peran yang diperlukan

8. Wawasan dan perasaan

9. Bentuk hubungan antar bagian atau mekanisme kerja

10. Hubungan dengan sistem yang lain

11. Strategi mengajar
READ MORE - Inovasi Dalam Pendidikan

Jumat, 28 Juni 2013

Pengantar Ilmu Pendidikan

Seorang calon pendidik atau guru harus dapat menjelaskan dengan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin. Jawaban yang benar tentang pendidikan tersebut dapat diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsep dasar yang melandasinya, dan wujud dari pendidikan sebagi sistem. Oleh karena itu pengantar ilmu pendidikan sangatlah di perlukan.

Ada beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain mengenai definisi menurut para ahli yaitu :

1. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya

2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi

3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara

4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

5. Pendidikan sebagai pembentukan pembangunan bangsa

Nah untuk tujuan dari pendidikan tersebut itu pun adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai-nilai yang baik, pantas, luhur, benar, dan indah untuk kehidupan sehari-hari. Pendidikan memiliki dua fungsi, diantaranya untuk memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan tersebut.

Unsur-unsur dari pendidikan meliputi sebagai berikut :

1. Subjek yang dibimbing yaitu peserta didik atau murid.

2. Orang yang membimbing yaitu pendidik atau guru

3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik yaitu interaksi secara edukatif

4. Ke arah mana bimbingan tersebut ditujukan yaitu tujuan dari pendidikan tersebut

5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan tersebut yaitu materi pendidikan apa yang di sampaikan

6. Cara yang di gunakan dalam kegiatan bimbingan atau belajar mengajar yaitu alat dan metode yang di gunakan.

7. Tempat dimana proses bimbingan tersbut berlangsung yaitu lingkungan dari pendidikan itu sediri.

Prinsip yang melandasi dari pendidikan tersebut yaitu Kemandirian dalam belajar atau dapat diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih di dorong oleh kamauan dari diri sendiri, pilihan sendiri, dan dapat di pertanggung jawabkan sendiri dari pembelajaran tersebut. Konsep dari kemandirian dalam belajar ini bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada tujuan yang di harapkan.
READ MORE - Pengantar Ilmu Pendidikan

Copy(CONTOH PTK UNTUK PERBANDINGAN)

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.
 Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).
Sedangkan penggunaan metode Demonstrasi  diharapkan dapat meningkatkan aktivitas anak didik dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian anak didik akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh anak didik. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini memilih judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar Berbahasa Materi...........Pada Anak Didik TK…….  Di...........Tahun ............”.


B.   Rumusan Masalah         
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah peningkatan Hasil Belajar anak didik TK ............ dengan diterapkannya metode Demonstrasi?
  2. Bagaimanakah pengaruh metode demostrasi terhadap motivasi belajar anak didik?


C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
  1. Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar anak didik TK….. setelah diterapkannya metode Demonstrasi.
  2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar anak didik setelah diterapkan metode Demonstrasi.
D.   Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Jika Proses Belajar Mengajar anak didik TK ………………. menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar anak didik TK....... akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".

E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat:
  1. Bagi anak didik  untuk meningkatkan pemahaman materi ............ dengan metode Demonstrasi.
  2. Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan metode Demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
F.Batasan Masalah
  1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Demonstrasi.
  2. Penelitian ini dilakukan pada anak didik TK.........di..........


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Demontrasi
Yang dimaksud metode Demontrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru. Dalam metode pembelajaran ini, siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi Demontrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses misalnya cara melego ke suatu perusahaan atau instansi, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.
Dengan Demontrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperlihatkan pada apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.
Adapun penggunan teknik Demontrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya mendirikan perusahaan, cara mengelola suatu perussahaan, dengan Demontrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari suatu perusahaan juga cara pengelolaan perusahaan itu sendiri seperti cara memenejemen perusahaan tersebut. Dengan demikian siswa akan mengerti cara-cara tepat mengatur , memenej suatu perusahaan baik kecil atau pun besar, sehingga mereka dapat memilih dan memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan mengetahui kebenaran dari sesuatu teori di dalam praktek.
Bila melaksanakan teknik Demontrasi agar bisa berjalan efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
  2. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.
  3. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu Demontrasi yang berhasil. Bila tidak anda harus mengambil kebijaksaaan lain.
  4. Apakah anda telah mencoba, atau telah mempatekkan terlebih dahulu, agar demonstasi itu berhasil.
  5. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.
  6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.
  7. Selama Demontrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan tertanya.
  8. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah Demontrasi yang anda lakukan itu berhasil, dan bila perlu Demontrasi bisa diulang.
Penggunaan teknik demonstasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah, dengan Demontrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu direncanakan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya. Akibatnya selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan teknik ini ialah:
Bila alatnya telalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan Demontrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses belangsungnya Demontrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup, maka Demontrasi akan berlangsung terputus-putus, atau tidak dijalankan tergesa-gesa, sehingga hasilnya memuaskan. Dalam demonstasi bila siswa tidak diikutsertakan, maka proses Demontrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya Demontrasi itu.
Maka kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu anda perlu menyertai dengan teknik yang lain, atau menkombinasikan dengan lain, sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu.

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1.   Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di ……………… Tahun Pelajaran .............
2.   Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan ……tahun pelajaran .............
3.   Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah anak didik TK………. Tahun Pelajaran



B.   Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam  melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis,      2000: 3).
Sedangkan menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).
            Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart  (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.<baca lanjutannya>lanjutan CONTOH PTK SEBAGAI PERBANDINGAN 








READ MORE - Copy(CONTOH PTK UNTUK PERBANDINGAN)

Kamis, 27 Juni 2013

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

Perjalanan yang sangat panjang mengenai sejarah bangsa indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, lalu di lanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan yang menimbulkan kondisi dan tutunan yang berbeda sesuai dengan jamannya, menjadi pengantar pendidikan kewarganegaraan yang di ajarkan oleh para pendidik kepada anak didik mereka.

Semangat perjuangan bangsa yang saat ini telah ditujukan pada kemerdekaan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 tersebut menunjukan dengan adanya keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga keikhlasan untuk berkorban. Landasan dari perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan untuk Bangsa Indonesia.

Ada pun nilai-nilai dari perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut mengikuti dengan dinamika kehidupan masyarakat, bernegara dan berbangsa. Semangat perjuangan bangsa tersebut saat ini telah mengalami penurunan yang sangat drastis atau bisa di bilang keadaannya yang sangat krisis. Hal tersebut disebabkan dengan adanya pengaruh globalisasi.

Oleh karena itu tujuan utama dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah untuk menumbuhkan kembali wawasan dan kesadaran bernegara dan berbangsa, juga sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan berwawasan yang luas tentang nusantara, bersendikan kebudayaan bangsa, serta ketahanan nasiaonal yang kokoh di dalam diri para mahasiswa calon sarjana atau ilmuan warga negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan mereka yang akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berkaitan dengan pengembangan sikap, nilai, dan kepribadian diperlukan sekali pembekalan kepada peserta didik yang ada di Indonesia untuk dilakukan melalui Ilmu Sosial Dasar, Pendidikan Pancasila, Ilmu Budaya Dasar, Pendidikan Agama, dan Ilmu Alamiah dasar berbagai macam ilmu tersebut bisa digunakan sebagai aplikasi nilai dalam kehidupan.

Hak dan kewajiban berwarga negara, kesadaran bela Negara yang lebih utama akan mewujudkan dalam sikap dan perilakunya yang apabila ia bisa merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia benar-benar merupakan sesuatu hal yang paling sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
READ MORE - Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

Contoh Media Di Dalam Mempelajari Bahasa Inggris

Di zaman pembelajaran bahasa Inggris modern saat ini, sudah menjadi keharusan untuk seorang guru keluar dari kebiasaan lamanya dimana mereka hanya mengajar saja tanpa menggunakan alat bantu media. Dewasa bahasa Inggris ini sudah semakin di butuhkan, oleh sebab itu seorang siswa harus mencapai kemampuan berbahasa inggris yang baik dan benar. Dengan demikian, prestasi tersebut pasti bukanlah hal yang mudah untuk dicapai apabila guru masih menggunakan cara mengajar yang sama seperti 6 atau 10 tahun yang lalu.

Memang dahulu siswa yang tidak menguasai bahasa inggris di berikan toleransi, namun saat ini sudah sangat berbeda, siswa-siswa pada zaman ini harus menguasai bahasa inggris minimal pasif. Oleh karena itu, siswa-siswa tersebut harus diberikan sistem pengajaran yang benar dan tepat, agar kemampuan bahasa inggris mereka baik dan tidak tertinggal dengan yang lainnya. Ketertinggalan sangat berdampak langsung untuk kemajuan bangsa, karena pada saat ini bahasa Inggris merupakan kunci menuju persaingan internasional.

Dalam mengajarkan bahasa inggris yang baik dan tepat serta sesuai, sangat di perlukan sekali media untuk pembelajaran bahasa inggris tersebut. Berikut merupakan contoh media pembelajaran bahasa inggris :

1. Media gambar ekspresi wajah
Biasanya media ini di gunakan untuk anak -anak sekolah dasar yang baru memulai belajar bahasa inggris. Misalkan, Anda membuat 5 gambar wajah dan masing-masing tersebut menampilkan ekspresi tersenyum, tertawa, menangis, cemberut, dan marah. Anda bisa memperlihatkan gambar-gambar tersebut sambil memberi tahu bahasa inggrisnya dari gambar tersebut, contohnya sedih yaitu sad, biarkan anak-anak tersebut menalar sambil menghafal kosa kata tersebut.

2. Media sepotong penggaris
Media ini biasa di gunakan untuk anak-anak tingkat menengah pertama, yaitu dengan teknik memerintahkan semua siswa untuk mengatakan hal yang sama.

3. Media laptop, MP3 Player, atau Tape Recorder

Menggunakan media laptop, MP3 Player, atau Tape Recorder dirasa sangat tepat untuk anak-anak tingkat menengah keatas karena ketiga alat elektronik tersebut dapat digunakan dalam pelajaran untuk mendengarkan atau listening, sehingga mudah untuk di hafal cara pengucapannya.
READ MORE - Contoh Media Di Dalam Mempelajari Bahasa Inggris

Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar tersebut sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran. Batasan dari media pembelajaran ini cukup luas dan mendalam dengan mencakup pengertian sumber, manusia dan lingkungan setra metode yang dimanfaatkan dari tujuan pembelajaran atau pelatihan tersebut.

Singkatnya pengertian media pembelajaran adalah suatu alat sebagai perantara untuk pemahaman makna dari materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru baik berupa media cetak atau pun elektronik dan media pembelajaran ini juga sebagai alat untuk memperlancar dari penerapan komponen-komponen dari sistem pembelajaran tersebut, sehingga proses pembelajaran dapat bertahan lama dan efektif, suasana belajar pun menjadi menyenangkan.

Proses pembelajaran adalah proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, maka dari itu media pembelajaran tersebut menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa adanya media pembelajaran tersebut, komunikasi tidak akan terjadi dan proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara efektif dan optimal. Jadi, media pembelajaran tersebut bisa dikatakan sebagai komponen integral dari sistem pembelajaran.

Kesimpulannya, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan peantara untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, minat, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Berikut adalah media pembelajaran di bagi beberapa jenis, yaitu :
- Media Visual : grafik, chart, komik, diagram, kartun, bagan, dan poster
- Media Audial : radio, laboratorium bahasa, tape recorder, dan sejenisnya
- Projected still media, slide, over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
- Projected motion media : film, video (DVD, VCD, VTR), televisi, komputer dan sejenisnya.

Sedangkan tujuan dari media pembelajaran tersebut adalah untuk mempermudah proses belajar - mengajar, untuk meningkatkan efisiensi belajar-mengajar, menjaga relevansi dengan tujuan belajar, untuk membantu konsentrasi mahasiswa dan lain-lain.
READ MORE - Pengertian Media Pembelajaran

Rabu, 26 Juni 2013

Masalah Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan peran yang sangan penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan pendidikan telah bersifat mutlak di dalam kehidupan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat, serta bangsa dan negara. Jika sistem pendidikan yang terapkan berfungsi secara baik dan optimal maka akan tercapailah kemajuan yang telah di cita-citakan, akan tetapi sebaliknya apabila proses pendidikan yang dijalankan tersebut tidak berjalan secara baik maka bisa di pastikan apa yang telah di citakan tidak akan bisa tercapai.

Banyak sekali bidang-bidang di dalam pendidikan salah satunya adalah Pendidikan Islam. Pendidikan islam itu sendiri merupakan suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasannya Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi. Ada pun tujuan dari pendidikan islam itu sediri itu adalah untuk menimbulkan pertumbuhan yang seimbang dari kepribadian total manusia melalui latihan spiritual, rasional diri dan intelektual.

Akan tetapi banyak sekali masalah pendidikan islam yang terjadi saat ini, mengingat dengan perkembangan zaman yang terus melejit secara pesat tentunya mempengaruhi di dalam pendidikan islam. Berikut adalah masalah pendidikan islam :

1. Kualitas pendidikan yang rendah
Seperti yang telah kita ketahui di era saat ini pendidikan telah terjadi pergeseran paradigma tentang keunggulan suatu Negara, dari keunggulan komparatif (Comperative adventage) kepada keunggulan kompetitif (competitive advantage).

2. Kurangnya profesionalisme guru
Tenaga pengajar atau yang biasa kita sebut guru merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam kegiatan pendidikan dan proses pembelajaran. Dengan seiringnya berkembangnya zaman terlebih lagi pendidikan di bantu dengan kecanggihan teknologi, membuat guru-guru yang mendidik ini kurang terlatih atau guru-guru tersebut ini melenceng jauh dari backgroundnya. Maka dari itu sangat banyak guru-guru yang tidak kurang profesioanal.

3. Perubahan kebudayaan
Lagi-lagi di pengaruhi oleh perkembangan zaman, pastilah kebudayaan-kebudayaan bangsa lain tidak akan terlepas mempengaruhi kebudayaan yang sudah ada. Hal tersebut menyebabkan timbulnya proses alkulturasi atau pertukaran dan saling berbaurnya antara kebudayaan yang satu dengan yang lainnya. Pertukaran kebudayaan inilah yang menjadi masalah utama dari pendidikan islam karena dengan adanya alkulturasi sangat memmudahkan masuknya pengaruh-pengaruh negatif bagi kebudayaan, moral dan juga akhlak atau kepribadian sang anak.
READ MORE - Masalah Pendidikan Islam

Pengertian Sistem Pendidikan

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti adalah “cara atau strategi”. Dalam bahasa Inggris sistem berarti “system, jaringan, susunan, cara”. Sistem juga diartikan “suatu strategi atau cara berpikir”.

Sedangkan kata pendidikan itu berasal dari kata “Pedagogi”, kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang jika dieja menjadi 2 kata yaitu Paid yang artinya anak dan Agagos yang artinya membimbing. Dengan demikian Pendidikan bisa di artikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.

Jadi, bisa di simpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.

Ada pun komponen-komponen yang terdapat pada sistem pendidikan sebagai berikut :

1. Tujuan

Tujuan merupakan batasan dari hal-hal yang hendak di capai. Baiknya tujuan yang ingin dicapai dalam satu usaha perlu dikonkritkan terlebih dahulu sebelum usaha tersebut dimulai, sebab tujuan mempunyai fungsi yang tertentu terhadap satu usaha.

2. Pendidik

Pendidik adalah orang yang melaksanakan pendidikan, orang ini biasa di sebut guru atau dosen. Orang tersebut sebagai pihak yang mendidik dengan norma-norma, pihak yang turut membentuk anak, pihak yang memberikan anjuran, pihak yang terlibat dalam menghumanisasikan anak, memiliki berbagai macam pengetahuan dan kecakapan.

3. Peserta didik

Sasaran dari pendidikan adalah peserta didik, peserta didik dapat dikatakan sebagai pihak yang dididik, dipimpin, diarahkan, dan diberi berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik. Peserta didik juga bisa dikatakan sebagai pihak yang dihumanisasikan yang biasa di sebut pelajar atau mahasiswa.

4. Alat pendidik

Alat pendidikan adalah sesuatu apa pun yang membantu terlaksananya proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuannya, baik berupa benda atau pun bukan berupa benda.
READ MORE - Pengertian Sistem Pendidikan

Selasa, 25 Juni 2013

Pengertian Kurikulum Pendidikan

Didalam mendefinisikan kurikulum para ahli mengalami perbedaan pendapat, karena kurikulum memiliki sifat dinamis yang serba berubah mengikiti perkembangan pada zaman. Dengan adanya perkembangan zaman tersebut, maka pemikiran para ahli juga mengalami pergeseran, namun secara garis besar pengertian kurikulum pendidikan terdapat dua macam :

1. Pengertian Tradisional Kurikulum
Roebert M. Hutchin yang mengatakan, “The curiculum should include grammar, theoric and logic, reading, and eddition, and mathematic at the secondary level introduce the great books of the western world.”

Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum menurut pengertian tradisional yaitu sejumlah dari mata pelajaran atau ilmu pengetahuan yang harus ditempuh, dijalani, dipelajari dan dikuasai oleh para peserta didik untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau untuk mendapatkan Ijazah atau untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.

2. Pengertian Modern Kurikulum

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat membawa dampak terhadap berbagai perubahan di dalam aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan yang mengalami perubahan dalam kurikulum. Dengan mengikuti kamajuan zaman tersebut, sistem pendidikan menuntut kita untuk dapat memenuhi faktor kebutuhan hidup yang sesuai dengan kebutuhan zaman tersebut. Dan saat ini peran kurikulum di dalam sekolah bukan lagi hanya sebagai pembekalan bagi para peserta didik tersebut untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan, akan tetapi para peserta didik juga dituntut untuk dapat mengembangkan bakat atau minatnya, serta mereka di haruskan untuk membentuk kepribadian dan moral yang baik, dan bahkan anak didik dituntut agar dapat menguasai berbagai macam keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Oleh sebab itu pengertian kurikulum tradisional mengalami pergeseran terhadap pengertian kurikulum modern.

Ada pun Pengertian Kurikulum modern yang di nyatakan oleh Zakiah Daradjat bahwasannya, “All activities that are provided for studied by the school constitut: is curriculum” atau dapat juga dikatakan "the term curriculum…include all of the experience of children for which the school accepts responsibity."
READ MORE - Pengertian Kurikulum Pendidikan

Pengertian Evaluasi Pendidikan

Pengertian evaluasi secara luas adalah suatu proses memperoleh, merencanakan, dan menyediakan informasi yang sangat dibutuhkan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978:5). Nah, dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap kegiatan evaluasi atau penilaian adalah suatu proses yang sengaja direncanakan untuk medapatkan informasi atau data, dan dengan berdasarkan data tersebut kemudian akan di coba untuk membuat suatu keputusan.

Tentunya informasi atau data yang di kumpulkan tersebut haruslah data yang sudah sesuai untuk mendukung tujuan dari evaluasi yang telah di rencanakan tersebut. Ada banyak sekali contoh-contoh evaluasi yang terdapat di dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak sekali kita melakukan kegiatan evaluasi, oleh sebab itu kegiatan evaluasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita.

Sedangkan pengertian evaluasi pendidikan menurut Norman E. Gronlund (1976) adalah “Evaluation… a systematic process of determining the extent to which instructional objectives are achieved pupils” yang artinya evaluasi adalah suatu proses secara sistematis yang berguna untuk menentukan atau membuat keputusan yang dapat dijadikan indikator untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran yang telah dj

untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa. Dan menurut Wrightstone dan kawan-kawan (1956: 16) memiliki maksud yang sama dengan di atas namun kata – katanya saja yang berbeda, mereka mengatakan bahwa “Educational evaluation is the estimation of i’owih and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum.” Maksudnya dari Wrightstone dan kawan-kawan adalah pendidikan merupakan taksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilainilai yang telah di tetapkan di dalam kurikulum.

Ada pun fungsi evaluasi pendidikan di bagi ke dalam 4 kelompok fungsi :

1. Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan serta keberhasilan bagi para siswa setelah mengalami atau menjalani kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran yang telah di jalankan.

3. Untuk keperluan BK atau Bimbingan dan Konseling pada para siswa.

4. Untuk keperluan dalam perbaikan dan pengembangan kurikulum sekolah yang
bersangkutan tersebut.
READ MORE - Pengertian Evaluasi Pendidikan

Senin, 24 Juni 2013

Pendidikan Sistem Ganda

Sejak tahun 1950-an Negara Mesir dan Jerman sudah mengembangkan Pendidikan Sistem Ganda atau yang biasa di singkat dengan PSG. Negara Jerman mengambil sistem ini untuk mengatasi perubahan di dalam masyarakat dan memenuhi permintaan dari masyarakat. Pendidikan Sistem Ganda atau PSG adalah perpaduan dari pelatihan kejuruan paruh waktu yang dikombinasikan dengan belajar paruh waktu. Menurut Wena, beliau mengatakan bahwa pemanfaatan dua lingkungan belajar terdapat di sekolah dan di luar sekolah dalam kegiatan proses pendidikan itulah yang disebut dengan program PSG.

Ada pun tujuan dari pendidikan sistem ganda atau PSG ialah :

1. Menghasilkan lulusan-lulusan yang berkompeten dan memiliki tingkat keprofesionalan yang tinggi, etos kerja, ketrampilan dan pengetahuan yang tinggi.

2. Memperkokoh keterkaitan antara lembaga pendidikan dengan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja.

3. Memanfaatkan berbagai sumber daya pelatihan yang ada di dunia kerja.

4. Memberikan suatu pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja yang merupakan bagian dari proses pendidikan.

Sistem Ganda ini adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari pendidikan keahlian dalam profesional, yang menyatukan secara sistematik dan sinkron terhadap program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan keahlian yang di peroleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, semua itu terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Dengan tolak ukur dari tujuan Pendidikan Sistem Ganda yang ingin dicapai yaitu keahlian professional, dan keahlian profesional tersebut hanya dapat di bentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, ilmu teknik dan kiat-kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik ini dapat di pelajari dan di kuasai kapan pun dan dimana pun kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan namun dapat di kuasai melalui proses dengan mengerjakan secara langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.

Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dalam dunia industri karena sebelumnya kita tidak mengetahui mengenai situasi dan kondisi lingkungan kerja tersebut. Selain itu, pihak perusahaan juga tidak dapat membedakan mana tenaga yang profesional dan tenaga yang tidak profesional. Maka dari itu Pendidikan Sistem Ganda ini dapat menguntungkan semua pihak.
READ MORE - Pendidikan Sistem Ganda

Media Pembelajaran Matematika

Beberapa siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika ini merupakan mata pelajaran yang sangat sulit, namun ada diantaranya yang merasa mata pelajaran matematika ini merupakan pelajaran yang menarik karena menantang. Mungkin rasa sulit ini telah beranak pinak hingga berumur puluhan atau bahkan mungkin ratusan tahun. Para guru belum ada yang bisa secara tuntas untuk menyelesaikan masalah kesulitan tentang matematika ini kepada para siswa. pastilah beberapa orang tua pun akan merasakan pusing tujuh keliling apabila putra atau putrinya memiliki masalah yang seperti ini.

Banyak orang sekali orang tua yang mengambil jalan penyelesaian dalam menangani masalah ini salah satunya dengan mengikutsertakan putra atau putrinya dalam mengikuti bimbingan belajar atau les private. Sebenarnya cara ini tidak sepenuhnya salah, akan tetapi hal tersebut di rasa hanya sebagai alternative darurat saja. Penyelesaian lebih yang relatif permanen yaitu dengan menumbuhkan motivasi yang kuat dalam diri putra atau putri akan kebutuhan dan keuntungan dalam mempelajari matematika. Meskipun terdengar mudah sebenarnya pekerjaan ini cukup sulit untuk dilakukan, mengingat bahwa masalah tersebut telah begitu menumpuk. Jadi masalah ini merupakan tugas yang relatif berat untuk para orang tua dan guru dalam mengatasi masalah ini.

Untuk masalah di atas kini sudah mulai dapat tertangani dengan adanya media pembelajaran matematika, dengan media ini putra dan putri tersebut dapat dengan mudah untuk menangkap dan mengerti dalam mengerjakan tugas atau soal-soal yang di berikan oleh para pendidik atau guru.

Geogebra merupakan salah satu media pembelajaran matematika. Geogebra ini adalah sebuah software dinamis yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mempelajari mata pelajaran matematika. Geogebra ini dikembangkan untuk membanti proses belajar mengajar matematika di sekolah oleh Markus Hohenwarter di perguruan tingginya Universitas Florida Atlantic.

Berikut adalah kegunaan dari Geogebra :

1. Sebagai media pembelajaran matematika

2. Sebagai alat bantu dalam membuat bahan ajar matematika

3. Untuk mempermudah dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
READ MORE - Media Pembelajaran Matematika

INDIKTOR PILAR KARAKTER TAMAN KANAK-KANAK

  Pilar 1 (Cinta tanah air dan kebenaran)

Bersyukur
 v  Menyebutkansiapa yang menciptakan dirinya dan alm semesta
 v  Melakukan sikap berdo'a yang benar dan mulai belajar untuk berdoa dengan  
         sikap yang benar (khusuk) dengan arahan dari guru
 v  Mengungkapkan rasa kagum akan ciptaan tuhan dengan cara memuji Tuhan 
         sesuai dengan keyakinannya masing masing
 v  Mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya

Setia pada kebenaran
Ø      Menyebutkan sikap-sikap yang diajarkan dalam perintah tuhan
    dan peduli paa ciptaan tuhan

Pilar 2( Tanggungjawab Kedisiplinan dan kemandirian)

Mandiri
v  Makan dan minum sendiri
v  BAK dan BAB dengan pendampingan
v  Melepas dan memakai baju sendiri
v  Melepas dan memakai sepatu sendiri
v  Membawa tas sendiri
v  nyiapkan makan dan minum sendiri

Disiplin
§      Mengikuti kegiatan sesuai waktu yang ditentukan
§      Mengikuti peraturan di kelas
§      Datang sekolah tepat waktu
Tanggung jawab
~Merapikan peralatan/mainan yang telah digunakan
~Menjaga baang milik sendiri
~Menjaga barang milik orang lain dan milik umum


Pilar 3 ( Amanah )

Kejujuran
ü  Berkata jujur menyampaikan informasi yang
ü  Tidak menganbil barang milik orang lain
ü  Mengakui kesalahan yang telah dilakukan

Amanah
ü  Menyampaikan titipan pesan pada orang lain

Bijaksana
ü  Dapat menyampaikan pesan diri secara diplomatis(Menegur orang dan menjaga kata kata sopan)

Pilar 4 Hormat dan santun)

Sopan santun
§      Mengucapakan terimakaih
§      Menyapa mengucapkan salam dan membalasnya ketika bertemu dengan orang lain
§      Mengucapkan kata permisi sat melewati orang lain
§      Meminta tolong dengan cara yang baik
§      Memimta ijin ketikaingin menggunakan barang milik orang lain
§      Meminta ijin kuntuk melakukan hal lain(bicara ke toilet minum dll)Saat kegiatan berlangsung
§      Berbicara dengan mulut lembut(ramah)
§      Duduk pada saat makan
§      Terbiasa duduk santun



Patuh
ü  Mau menerima nasehat oang lain
ü  Mendengarkan ketika diajakbicara orang lain


Pilar 5 (Kasih sayang ,kepedulian dan kerjasama

Dermawan
Ø  Senang berbagi kepada orang lain

Suka menolong
N  Membantu orang yang membutuhkan

Kerja sama
X       Bersama-sama mengerjakan kegiatan dalam kelompok

Pilar 6 ( Percaya diri,Kreatif dan pantang menyerah)

Percaya diri
Ø  Bangga terhadap hasil karya sendiri
Ø  Berani tampil ditempat umum
Ø  Berkenalan dan berbicara dengan orang yang baru dikenal
Ø  Berani mencoba dan melatih hal yang baru
Ø  Mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru

Kreatif
     <   Membuat hasil karya dengan kreasi sendiri

Pantang menyerah
 #   Berusaha mengerjakan tugas sampai selesai
Pilar 7 (Keadilan dan kepemimpinan)

Kepemimpinan
Ø  Menjadi teladan yang baik
Ø  Menerinma kekalahan dalam bertanding
Ø  teman untuk berbuat baik
Ø  Menolak ajakan buruk

Keadilan
X  Memperlakukan teman secara adil(tidak pilih kasih)
X  Bergiliran dan bergantian dengan teman

Pilar 8 (Baik dan rendah diri )

Baik hati
  • Menyenangkan hati orang lain
  • Mau meminjamkan mainan pada teman

Rendah hati
v  Mengakui dan menghargai orang lain(memuji hasil karya orang lain,mengucapkan selamat bertepuk tangan dll)
v  Tidak suka memamerkan milik atau kehebatannya


Pilar 9 (toleransi dan cinta damai)

Toleransi
  • Menerima perbedaan
  • Memahami perasaan orang lain
  • Bersabar dala situasi yang tidak menyenangkan
  • Tidak memaksakawan untuk mengikuti kehendaknya

Kedamaian
§      Mengendalikan diri dan menyelesaikan masalah
§      Menjaga ketenangan linkungan
§      Mudah memaafkan orang lain

Kesatuan
ü  Berteman tanpa membedakan Sara
Kebersihan
X  Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
X  Menjaga kebersihan diri
X  Menjaga kebersihan lingkungan
X  Membuang sampah pada tempatnya
X  Menjaga kebersihan dan kerapian kuku

Kerapian
v  Menggunakan sapu tangan tisyu untuk menyeka keringat/ingus
v  Berpenampilan rapi
v  sesuatu pada tempatnya dengan rapi

Kesehatan
§      Mau mengkosumsi makanan yang sehat,bergizi dan berfariasi
§      Mengikuti olahraga
§      kesehatan lingkungan

Keamanan
Ø  Menghindari sesuatu yang berbahaya untuk dirinya dan orang lain
Ø  Berhati-hati menggunakan benda tajam
Ø  Menggunakan alas kaki saat bermain diluar ruangan

                                               
READ MORE - INDIKTOR PILAR KARAKTER TAMAN KANAK-KANAK
 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates