Pages

Jumat, 28 Juni 2013

Copy(CONTOH PTK UNTUK PERBANDINGAN)

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.
 Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).
Sedangkan penggunaan metode Demonstrasi  diharapkan dapat meningkatkan aktivitas anak didik dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian anak didik akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh anak didik. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini memilih judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar Berbahasa Materi...........Pada Anak Didik TK…….  Di...........Tahun ............”.


B.   Rumusan Masalah         
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah peningkatan Hasil Belajar anak didik TK ............ dengan diterapkannya metode Demonstrasi?
  2. Bagaimanakah pengaruh metode demostrasi terhadap motivasi belajar anak didik?


C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
  1. Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar anak didik TK….. setelah diterapkannya metode Demonstrasi.
  2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar anak didik setelah diterapkan metode Demonstrasi.
D.   Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Jika Proses Belajar Mengajar anak didik TK ………………. menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar anak didik TK....... akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".

E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat:
  1. Bagi anak didik  untuk meningkatkan pemahaman materi ............ dengan metode Demonstrasi.
  2. Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan metode Demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
F.Batasan Masalah
  1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Demonstrasi.
  2. Penelitian ini dilakukan pada anak didik TK.........di..........


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Demontrasi
Yang dimaksud metode Demontrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru. Dalam metode pembelajaran ini, siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi Demontrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses misalnya cara melego ke suatu perusahaan atau instansi, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.
Dengan Demontrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperlihatkan pada apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.
Adapun penggunan teknik Demontrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya mendirikan perusahaan, cara mengelola suatu perussahaan, dengan Demontrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari suatu perusahaan juga cara pengelolaan perusahaan itu sendiri seperti cara memenejemen perusahaan tersebut. Dengan demikian siswa akan mengerti cara-cara tepat mengatur , memenej suatu perusahaan baik kecil atau pun besar, sehingga mereka dapat memilih dan memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan mengetahui kebenaran dari sesuatu teori di dalam praktek.
Bila melaksanakan teknik Demontrasi agar bisa berjalan efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
  2. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.
  3. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu Demontrasi yang berhasil. Bila tidak anda harus mengambil kebijaksaaan lain.
  4. Apakah anda telah mencoba, atau telah mempatekkan terlebih dahulu, agar demonstasi itu berhasil.
  5. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.
  6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.
  7. Selama Demontrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan tertanya.
  8. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah Demontrasi yang anda lakukan itu berhasil, dan bila perlu Demontrasi bisa diulang.
Penggunaan teknik demonstasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah, dengan Demontrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu direncanakan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya. Akibatnya selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan teknik ini ialah:
Bila alatnya telalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan Demontrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses belangsungnya Demontrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup, maka Demontrasi akan berlangsung terputus-putus, atau tidak dijalankan tergesa-gesa, sehingga hasilnya memuaskan. Dalam demonstasi bila siswa tidak diikutsertakan, maka proses Demontrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya Demontrasi itu.
Maka kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu anda perlu menyertai dengan teknik yang lain, atau menkombinasikan dengan lain, sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu.

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1.   Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di ……………… Tahun Pelajaran .............
2.   Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan ……tahun pelajaran .............
3.   Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah anak didik TK………. Tahun Pelajaran



B.   Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam  melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis,      2000: 3).
Sedangkan menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).
            Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart  (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.<baca lanjutannya>lanjutan CONTOH PTK SEBAGAI PERBANDINGAN 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates