Pages

Minggu, 12 Mei 2013

PENDIDIKAN KARAKTER



PENDIDIKAN KARAKTER
Disampaikan Dalam ORTEK Pendidik PAUD 2011 Tingkat Jawa Timur

Jangan malu untuk memulai dari SEKARANG !!!
Diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei dari 457 pimpinan)

Kesimpulan :Softskill (kemampuan interaksi sosial) dibutuhkan untuk sukseIs MBagaimana respons Anda jika berada dalam situasi ini?
  Ardi    baru    saja    memecahkan    hiasan    milik    ibunya, sedangkan saat itu tidak ada sama sekali yang melihat…
  Ifa naik angkot ke sekolah dan sedangkan ia lupa tidak dibawakan uang untuk pak sopir…
  Joko sedang letih sekali dan memutuskan naik bis AC. Ia dapat tempat duduk yang terakhir. Ternyata setelah dirinya duduk ada seorang wanita muda yang naik dan harus berdiri di atas bis itu….

RESPONS ANDA MENUNJUKKAN KARAKTER ANDA SESUNGGUHNYA

Latar Belakang
  Sejak  tahun  1997  Negara  RI  mengalami  keguncangan  ekonomi sangat dahsyat dan sampai saat ini belum pulih.
  Faktorutama penyebab keterpurukan   adalah banyak pemimpin yang tidak jujur, lebih mementingkan diri sendiri dari pada rakyat yang dipimpinnya. Banyak pemimpin yang pintar, tetapi sedikit yang jujur dan bertanggung jawab.
 Ini    merupakan    produk    dari    system    pendidikan    yang mengagungkan aspek akademik  tetapi mengesampingkan aspek hati nurani
 Perlu dirancang penyelenggaraan pendidikan yang seimbang antara aspek intelektual dan aspek KARAKTER dan atau budi pekerti khususnya dimulai anak usia dini.
  Keseimbangan kedua aspek tersebut tidak hanya terdapat dalam kurikulum, tetapi hendaknya diwujudkan dalam perilaku sehari- hari.


Kasus
Edo dikenal sebagai anak yang bodoh di kelasnya. Teman-teman selalu menjuluki dirinya sebagai OLEM alias Otak Lemot. Namun di rumah, Ortunya tetap memperlakukannya dengan patut. Suatu saat ketika ia sedang berjalan dengan ibunya di suatu pasar, Ia tiba-tiba melepaskan gandengan tangan ibunya dan berlari ke suatu tempat. Ternyata ia melihat ada seekor anak kucing yang berjalan tertatih-tatih di tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak sebuah truk sekolah. Edo secara refleks menghentikan mobil yang tengah berjalan dengan kecepatan yang lumayan itu dan buru-buru menyelamatkan kucing tanpa menghiraukan orang lain di sekitarnya yang kaget dengan perilakunya itu. Kucing itu kemudian dibawa ke pinggir jalan dan dibelainya dengan sayang.Kemudian ia melepaskan kucing itu di tempat yang aman seraya berbicara dengan sang kucing untuk hati- hati di jalan


Apa itu KARAKTER??
 Respons langsung seseorang terhadap suatu situasi secara sadar
 Tidak dipengaruhi oleh stimulan dari luar(external) tetapi muncul dari dalam diri (internal)

Pendidikan karakter ?
Pendidikan karakter adalah gerakan untuk menciptakan sekolah/Lembaga yang mampu membentuk etika, tanggungjawab, dan kepedulian peserta didik dengan cara pemberian contoh dan pengajaran  sikap  yang  dapat  diterima  secara universal. Pendidikan karakter     bukanlah suatu pekerjaan yang langsung jadi. Pendidikan karakter merupakan proses berkelanjutan bagi anak didik oleh seluruh komponen mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat.


Mengapa kita membutuhkan karakter?
Pendidikan memiliki dua tujuan: menjadikan anak didik memiliki pengetahuan dan anak akan menjadi lebih baik. Untuk dapat memenuhi kedua tujuan tersebut, selain diberikan pendidikan akademik juga dibutuhkan pendidikan karakter atau budi pekerti sebagai landasan pengembangan diri dan landasan dalam berhubungan dengan orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan yang dapat diterima masyarakat.


Tujuan Umum
Semua Civitas Akademika (Pimpinan Sekolah,   Guru,   Karyawan   dan   para Siswa) menerapkan nilai-nilai yang dianut bersama baik saat berada di dalam kelas, di luar kelas maupun di luar sekolah dan di rumah masing-masing.


Tujuan Khusus
Semua civitas pendidikan (Pimpinan Sekolah, Guru, Karyawan dan para Siswa) akan belajar dan mempratekkan perilaku-perilaku etis berdasarkan nilai-nilai   yang disepakati bersama antara lain nilai kejujuran, tanggung jawab, toleransi, sportifitas, kepedulian dan ketaatannya pada peraturan, disiplin, kreatif, dll.


Pengajaran KARAKTER
 Pengayaan HEART
 Pengayaan HAND
 Pengayaan HEAD
 Pengayaan HEALTH (selimut dari seluruh pengayaan di atas)
1.  Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya
2.  Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian
3.  Kejujuran/Amanah dan Arif
4.  Hormat dan Santun
5.  Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama
6.  Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras
7.  Kepemimpinan dan Keadilan
8.  Baik dan Rendah Hati
9.  Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan

Aspek KARAKTER
 Knowledge
 Thinking
 Attitude  Feeling
 Skill  Doing (Acting )

2 Model Pendidikan KARAKTER
 STERILISASI = anak dijauhkan dari realitas. Selalu mengatakan “jangan” Tidak efektif dan menjadikan anak munafik
 IMUNISASI = anak didekatkan kepada realitas. Diberikan pemahaman konsekuensi
 Anak kokoh dalam berbagai situasi.

Tahapan Pembentukan
SEEING  COPYING
ERASING (jika buruk)
RECORDING (jika baik)

Metode Pembentukan KARAKTER pada Anak Usia Dini

1.    Curiousity : timbulkan rasa ingin tahu anak
2.    Share : ajak berdiskusi
3.    Planning : apa yang akan dilakukan
4.    Action : anak melakukan rencana yang disusun
5.    Reflection : anak mengevaluasi apa yang telah ia lakukan

MEDIANYA penggali inspritasi
 BUKU CERITA
 VCD ber KARAKTER
 SOSIO DRAMA
 DLL

Prinsip Prinsip Pembelajran Karakter
Demi tercapainya tujuan pendidikan karakter, langkah awal bagi seluruh komponen pendidikan adalah memahami prinsip-prinsip pendidikan karkater yaitu:
Prinsip 1 :      Pendidikan   karakter   mengutamakan   nilai-nilai   etika
sebagai fondasi terbentuknya karakter  yang baik
Prinsip 2 :      Karakter   harus   didefinisikan   secara   komprehensif, termasuk     pikiran, perasaan   dan perilaku, nampak seperti apa?   Terdengar seperti   apa? Terasa seperti apa?
Prinsip 3 :  karakter dapat berhasil diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh, pro aktif dan dengan pendekatan komprehensif
Prinsip 4 :  Sekolah itu sendiri harus merupakan kesatuan masyarakat sekolah yang amat peduli terhadap anggotanya
Prinsip 5 :  Untuk mengembangkan karakter siswa, diperlukan “moral action”
Prinsip 6 :  karakter bisa efektif apabila kurikulum akademik yang diajarkan sangat bermakna dan menantang setiap siswa
Prinsip 7 :  karakter harus dapat membangkitkan motivasi intrinsik siswa
Prinsip 8 :  Pimpinan Sekolah, guru dan karyawan harus menjadi komunitas pembelajaran, berbagi tanggung jawab dalam pembelajaran karakter dan harus menggunakan nilai-nilai yang sama dalam menuntun siswa
Prinsip 9   : Pendidikan karakter  memerlukan   “moral leadership” dari baik pemimpin sekolah, guru maupun siswa harus menerapkan prinsip ( ing ngarso sun tuloda)
Prinsip 10 : Pendidikan karakter harus melibatkan orang tua/wali siswa agar dapat dicapai kesamaan nilai-nilai yang diterapkan baik di sekolah maupun di rumah
Prinsip 11 : Dalam mengevaluasi Pendidikan karakter harus diamati perubahan karakter dari sekolah itu, perilaku pemimpin sekolah, guru dan karyawan serta ada tidaknya perubahan karakter yang tampak dari setiap siswa

ENAM PILAR KARAKTER
Sesuai dengan prinsip pertama, perlu adanya nilai-nilai (pilar) dalam pendidikan karakter yang menjadi dasar pemahaman dan pengembangan serta dasar tindakan seluruh komponen sekolah yaitu:
 Dapat dipercaya
 Bertanggung jawab
 Respek / Menghormati
  Fairness / Sportif
  Peduli
 Warga yang baik


Dimensi Dapat Dipercaya
 Jujur kepada siapa saja
 Tidak ingkar janji
 Tidak berbohong kepada orang lain
 Tidak mengambil milik orang lain


Dimensi Tanggung Jawab
 Tidak terlambat datang sekolah
 Tidak terlambat masuk kelas
 Tidak bolos sekolah
 Membayar SPP tepat waktu
 Membawa peralatan sekolah / buku dan alat tulis


Dimensi Respek / Menghormati
  Tidak mengucapkan kata-kata kotor
  Memperhatikan guru saat pelajaran
  Duduk sopan / tidak metingkrang
  Ijin guru saat keluar / masuk kelas
  Tidak membuat gaduh dikelas saat PBM
  Tidak melompat cendela / pagar
  Tidak menggedor pintu kamar mandi


Dimensi Fairness / Sportif
 Taat pada  aturan main
 Hormat terhadap orang lain
 Mau berbagi
 Mau meminta maaf bila berbuat kesalahan


Dimensi Peduli
 Peduli terhadap orang lain / teman
 Membantu guru / karyawan
 Membantu kegiatan sekolah
 Mengingatkan orang lain yang melakukanperbuatan tidak benar


Dimensi Warga Yang Baik
  Memakai seragam dan atribut sekolah sesuai ketentuan
  Memelihara kebersihan kelas dan lingkungan sekolah ( membuang sampah pada tempatnya , megambil sampah yang tidak pada tempatnya)
  Melaksanakan piket sekolah
  Tidak melakukan kegaduhan di lingkungan sekolah (berkelai )
  Menjaga kelestarian lingkungan
  Terlibat dalam kegiatan Friday Green And Clean


Contoh-contoh untuk mengiternalisasi nilai nilai karakter diatas :
 Pimpinan sekolah, guru dan karyawan dalam kegiatan–kegiatan tertentu selalu memasukkan aspek-aspek PENDIDIKAN KARAKTER kedalam setiap kegiatan.
PEMBANGUNAN KARAKTER
F  O  K  U  S :
  OLAH HATI
   OLAH PIKIR
 OLAH RAGA/KINESTIKA
  OLAH RASA DAN KARSA
FATHONAH
SIDIK
OLAH PIKIR
OLAH HATI

OLAH RAGA
AMANAH
OLAH RASA/K ARSA
TABLIGH
www.themegallery.com
Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates