PENDIDIKAN KARAKTER
Disampaikan Dalam ORTEK Pendidik PAUD 2011 Tingkat Jawa Timur
Jangan malu untuk memulai dari SEKARANG !!!
Diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei dari 457 pimpinan)
Kesimpulan :Softskill (kemampuan interaksi sosial) dibutuhkan untuk sukseIs MBagaimana respons Anda jika berada dalam situasi ini?
Ardi baru saja memecahkan hiasan milik ibunya, sedangkan saat itu tidak ada sama sekali yang melihat…
Ifa naik angkot ke sekolah dan sedangkan ia lupa tidak dibawakan uang untuk pak sopir…
Joko sedang letih sekali dan memutuskan naik bis AC. Ia dapat tempat duduk yang terakhir. Ternyata setelah dirinya duduk ada seorang wanita muda yang naik dan harus berdiri di atas bis itu….
RESPONS ANDA MENUNJUKKAN KARAKTER ANDA SESUNGGUHNYA
Latar Belakang
Sejak tahun 1997 Negara RI mengalami keguncangan ekonomi sangat dahsyat dan sampai saat ini belum pulih.
Faktorutama penyebab keterpurukan adalah banyak pemimpin yang tidak jujur, lebih mementingkan diri sendiri dari pada rakyat yang dipimpinnya. Banyak pemimpin yang pintar, tetapi sedikit yang jujur dan bertanggung jawab.
Ini merupakan produk dari system pendidikan yang mengagungkan aspek akademik tetapi mengesampingkan aspek hati nurani
Perlu dirancang penyelenggaraan pendidikan yang seimbang antara aspek intelektual dan aspek KARAKTER dan atau budi pekerti khususnya dimulai anak usia dini.
Keseimbangan kedua aspek tersebut tidak hanya terdapat dalam kurikulum, tetapi hendaknya diwujudkan dalam perilaku sehari- hari.
Kasus
Edo dikenal sebagai anak yang bodoh di kelasnya. Teman-teman selalu menjuluki dirinya sebagai OLEM alias Otak Lemot. Namun di rumah, Ortunya tetap memperlakukannya dengan patut. Suatu saat ketika ia sedang berjalan dengan ibunya di suatu pasar, Ia tiba-tiba melepaskan gandengan tangan ibunya dan berlari ke suatu tempat. Ternyata ia melihat ada seekor anak kucing yang berjalan tertatih-tatih di tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak sebuah truk sekolah. Edo secara refleks menghentikan mobil yang tengah berjalan dengan kecepatan yang lumayan itu dan buru-buru menyelamatkan kucing tanpa menghiraukan orang lain di sekitarnya yang kaget dengan perilakunya itu. Kucing itu kemudian dibawa ke pinggir jalan dan dibelainya dengan sayang.Kemudian ia melepaskan kucing itu di tempat yang aman seraya berbicara dengan sang kucing untuk hati- hati di jalan
Apa itu KARAKTER??
Respons langsung seseorang terhadap suatu situasi secara sadar
Tidak dipengaruhi oleh stimulan dari luar(external) tetapi muncul dari dalam diri (internal)
Pendidikan karakter ?
Pendidikan karakter adalah gerakan untuk menciptakan sekolah/Lembaga yang mampu membentuk etika, tanggungjawab, dan kepedulian peserta didik dengan cara pemberian contoh dan pengajaran sikap yang dapat diterima secara universal. Pendidikan karakter bukanlah suatu pekerjaan yang langsung jadi. Pendidikan karakter merupakan proses berkelanjutan bagi anak didik oleh seluruh komponen mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat.
Mengapa kita membutuhkan karakter?
Pendidikan memiliki dua tujuan: menjadikan anak didik memiliki pengetahuan dan anak akan menjadi lebih baik. Untuk dapat memenuhi kedua tujuan tersebut, selain diberikan pendidikan akademik juga dibutuhkan pendidikan karakter atau budi pekerti sebagai landasan pengembangan diri dan landasan dalam berhubungan dengan orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan yang dapat diterima masyarakat.
Tujuan Umum
Semua Civitas Akademika (Pimpinan Sekolah, Guru, Karyawan dan para Siswa) menerapkan nilai-nilai yang dianut bersama baik saat berada di dalam kelas, di luar kelas maupun di luar sekolah dan di rumah masing-masing.
Tujuan Khusus
Semua civitas pendidikan (Pimpinan Sekolah, Guru, Karyawan dan para Siswa) akan belajar dan mempratekkan perilaku-perilaku etis berdasarkan nilai-nilai yang disepakati bersama antara lain nilai kejujuran, tanggung jawab, toleransi, sportifitas, kepedulian dan ketaatannya pada peraturan, disiplin, kreatif, dll.
Pengajaran KARAKTER
Pengayaan HEART
Pengayaan HAND
Pengayaan HEAD
Pengayaan HEALTH (selimut dari seluruh pengayaan di atas)
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya
2. Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian
3. Kejujuran/Amanah dan Arif
4. Hormat dan Santun
5. Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama
6. Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras
7. Kepemimpinan dan Keadilan
8. Baik dan Rendah Hati
9. Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
Aspek KARAKTER
Knowledge
Thinking
Attitude Feeling
Skill Doing (Acting )
2 Model Pendidikan KARAKTER
STERILISASI = anak dijauhkan dari realitas. Selalu mengatakan “jangan” Tidak efektif dan menjadikan anak munafik
IMUNISASI = anak didekatkan kepada realitas. Diberikan pemahaman konsekuensi
Anak kokoh dalam berbagai situasi.
Tahapan Pembentukan
SEEING COPYING
ERASING (jika buruk)
RECORDING (jika baik)
Metode Pembentukan KARAKTER pada Anak Usia Dini
1. Curiousity : timbulkan rasa ingin tahu anak
2. Share : ajak berdiskusi
3. Planning : apa yang akan dilakukan
4. Action : anak melakukan rencana yang disusun
5. Reflection : anak mengevaluasi apa yang telah ia lakukan
MEDIANYA penggali inspritasi
BUKU CERITA
VCD ber KARAKTER
SOSIO DRAMA
DLL
Prinsip Prinsip Pembelajran Karakter
Demi tercapainya tujuan pendidikan karakter, langkah awal bagi seluruh komponen pendidikan adalah memahami prinsip-prinsip pendidikan karkater yaitu:
Prinsip 1 : Pendidikan karakter mengutamakan nilai-nilai etika
sebagai fondasi terbentuknya karakter yang baik
Prinsip 2 : Karakter harus didefinisikan secara komprehensif, termasuk pikiran, perasaan dan perilaku, nampak seperti apa? Terdengar seperti apa? Terasa seperti apa?
Prinsip 3 : karakter dapat berhasil diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh, pro aktif dan dengan pendekatan komprehensif
Prinsip 4 : Sekolah itu sendiri harus merupakan kesatuan masyarakat sekolah yang amat peduli terhadap anggotanya
Prinsip 5 : Untuk mengembangkan karakter siswa, diperlukan “moral action”
Prinsip 6 : karakter bisa efektif apabila kurikulum akademik yang diajarkan sangat bermakna dan menantang setiap siswa
Prinsip 7 : karakter harus dapat membangkitkan motivasi intrinsik siswa
Prinsip 8 : Pimpinan Sekolah, guru dan karyawan harus menjadi komunitas pembelajaran, berbagi tanggung jawab dalam pembelajaran karakter dan harus menggunakan nilai-nilai yang sama dalam menuntun siswa
Prinsip 9 : Pendidikan karakter memerlukan “moral leadership” dari baik pemimpin sekolah, guru maupun siswa harus menerapkan prinsip ( ing ngarso sun tuloda)
Prinsip 10 : Pendidikan karakter harus melibatkan orang tua/wali siswa agar dapat dicapai kesamaan nilai-nilai yang diterapkan baik di sekolah maupun di rumah
Prinsip 11 : Dalam mengevaluasi Pendidikan karakter harus diamati perubahan karakter dari sekolah itu, perilaku pemimpin sekolah, guru dan karyawan serta ada tidaknya perubahan karakter yang tampak dari setiap siswa
ENAM PILAR KARAKTER
Sesuai dengan prinsip pertama, perlu adanya nilai-nilai (pilar) dalam pendidikan karakter yang menjadi dasar pemahaman dan pengembangan serta dasar tindakan seluruh komponen sekolah yaitu:
Dapat dipercaya
Bertanggung jawab
Respek / Menghormati
Fairness / Sportif
Peduli
Warga yang baik
Dimensi Dapat Dipercaya
Jujur kepada siapa saja
Tidak ingkar janji
Tidak berbohong kepada orang lain
Tidak mengambil milik orang lain
Dimensi Tanggung Jawab
Tidak terlambat datang sekolah
Tidak terlambat masuk kelas
Tidak bolos sekolah
Membayar SPP tepat waktu
Membawa peralatan sekolah / buku dan alat tulis
Dimensi Respek / Menghormati
Tidak mengucapkan kata-kata kotor
Memperhatikan guru saat pelajaran
Duduk sopan / tidak metingkrang
Ijin guru saat keluar / masuk kelas
Tidak membuat gaduh dikelas saat PBM
Tidak melompat cendela / pagar
Tidak menggedor pintu kamar mandi
Dimensi Fairness / Sportif
Taat pada aturan main
Hormat terhadap orang lain
Mau berbagi
Mau meminta maaf bila berbuat kesalahan
Dimensi Peduli
Peduli terhadap orang lain / teman
Membantu guru / karyawan
Membantu kegiatan sekolah
Mengingatkan orang lain yang melakukanperbuatan tidak benar
Dimensi Warga Yang Baik
Memakai seragam dan atribut sekolah sesuai ketentuan
Memelihara kebersihan kelas dan lingkungan sekolah ( membuang sampah pada tempatnya , megambil sampah yang tidak pada tempatnya)
Melaksanakan piket sekolah
Tidak melakukan kegaduhan di lingkungan sekolah (berkelai )
Menjaga kelestarian lingkungan
Terlibat dalam kegiatan Friday Green And Clean
Contoh-contoh untuk mengiternalisasi nilai nilai karakter diatas :
Pimpinan sekolah, guru dan karyawan dalam kegiatan–kegiatan tertentu selalu memasukkan aspek-aspek PENDIDIKAN KARAKTER kedalam setiap kegiatan.
PEMBANGUNAN KARAKTER
F O K U S :
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RAGA/KINESTIKA
OLAH RASA DAN KARSA
FATHONAH
SIDIK
OLAH PIKIR
OLAH HATI
OLAH RAGA
AMANAH
OLAH RASA/K ARSA
TABLIGH
www.themegallery.com
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar